"Di level 2 yaitu, Kabupaten Sorong di Papua Barat," ujarnya.
Vaksinasi Booster Digenjot hingga Jadi Persyaratan Kegiatan Masyarakat
Merespons puncak Covid-19 yang terjadi bulan ini, Jokowi meminta agar vaksinasi booster digenjot.
Hal ini lantaran capaian vaksinasi booster di Indonesia baru mencapai 24,5 persen.
Ia pun meminta agar jajarannya turut aktif dan terlibat terkait vaksinasi booster ini.
"Saya kira ini terus kita dorong, saya minta Kapolri, Panglima TNI, dan juga Kementerian Kesehatan dan BNPB untuk mendorong terus agar vaksinasi booster bisa dilakukan," ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Jokowi juga meminta jajarannya untuk menggaungkan kembali pelaksanaan protokol kesehatan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu beralasan pelaksanaan protokol kesehatan agar ekonomi di Indonesia tidak terganggu.
"Ini penting karena kita tidak mau pengendalian Covid ini bisa mengganggu ekonomi kita," tegasnya.
Di sisi lain, vaksinasi booster akan menjadi syarat perjalanan dan kegiatan masyarakat.
"Tentu dosis ketiga ini akan dipersyaratkan untuk berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat banyak dan berbagai perjalanan," tuturnya dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Pakar Epidemiologi Sebut Anak Penting Diberikan Vaksin Booster
Selain itu, menurut arahan Jokowi, Airlangga mengungkapkan secara teknis untuk meningkatkan capaian vaksinasi dosis satu hingga ketiga atau booster, nantinya akan disiapkan gerai vaksinasi di bandara.
Sehingga, dapat digunakan untuk penyuntikan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat.
Strategi ini, katanya, melalui pertimbangan terkait tingkat vaksinasi di sejumlah wilayah luar Jawa-Bali yang masih di bawah 50 presen untuk dosis kedua.