Menkes berujar, hal ini karena tingkat disiplin terhadap protokol kesehatan dan vaksinasi yang lebih baik.
Baca juga: Cakupan Booster Covid-19 Masih Rendah, Menkes Sebut Bukan Hanya Masalah Indonesia Saja
“Indonesia relatif jauh lebih baik dengan populasi yang sangat banyak menghadapi gelombang BA.4 dan BA.5, ini karena relatif para masyarakat Indonesia itu lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan juga dalam melaksanakan vaksinasi,” ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin.
Ia menambahkan, kenaikan kasus di Tanah Air relatif rendah, meskipun subvarian BA.4 dan BA.5 telah mendominasi mencapai lebih dari 80 persen dari varian yang diuji genome sequencing.
Berdasarkan pengamatan pada gelombang varian Delta dan Omicron, kata Budi, penurunan kasus akan terjadi saat dominasi varian mencapai hampir 100 persen.
“Sekarang kita juga melihat walaupun kasusnya naik tapi pelandaian mulai terjadi, baik di Jakarta maupun di Indonesia,” jelasnya.
Baca juga: Sub Varian Baru Covid BA.2.75 Terdeteksi di India, Masyarakat Diminta Waspada
Menurutnya, jumlah kasus yang jauh lebih rendah dari puncak gelombang sebelumnya dipicu oleh tingginya kadar antibodi masyarakat.
“Sero survei terakhir di bulan Maret menunjukkan antibodi kita masih tinggi."
"Jadi kalau Desember kita Sero survei antibodinya sekitar 400-an, 500-an itu sudah dimiliki oleh 88 persen populasi."
"Di bulan Maret kemarin kita Sero survei 99 persen populasi sudah memiliki antibodi di level 3.000–4.000-an, jadi jauh lebih tinggi,” beber Menkes.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Galuh Widya Wardani) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)
Berita lain terkait Virus Corona