"Ada kenaikan kasus Covid-19 karena ada sub-varian baru."
"Naiknya (kasus) itu karena memang yang dilakukan tracing maupun testing juga banyak," kata Syahril saat dikonfirmasi, Sabtu (16/7/2022).
Baca juga: Antisipasi Covid-19, Pemerintah Siapkan Skrining Kesehatan Berlapis dalam Kepulangan Jemaah Haji
Kendati demikian, puncak maksimal kasus Covid-19 yang mencapai 20 ribu itu hanya prediksi.
Perkiraan itu berdasarkan jumlah sepertiga kasus Omicron pada Januari-Februari awal tahun 2022 yang terbilang tinggi.
"Kenapa sepertiga, karena memang laporan dari negara-negara lain mengatakan sekitar 30 persen dari lonjakan kasus di negara-negara itu. Itu kan prediksi, itu bisa benar, bisa kurang tepat," ujar Syahril.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rina Ayu Panca Rini)