"Sebagai contoh di negara bagian Australia, Quesland tempat saya berada, kasus harian meningkat 7000-an. Minggu lalu masih 5000-an. Ini dengan 5 juta penduduk. Artinya, ini tinggi sekali," ungkapnya pada Tribunnews, Minggu (31/7/2022).
Peningkatan kasus di Australia menurut Dicky tidaklah mengherankan. Karena, sub varian BA.5 memiliki kemampuan efektif yang dapat menyiasati antibodi. Sehingga bisa menginfeksi orang yang sudah divaksin.
Baca juga: Dari Monkeypox hingga Polio, Inilah Mengapa Begitu Banyak Virus Menyerang Inggris
Selain itu sub varian ini memiliki kemampuan bisa menginfeksi kembali. Meski sebagian besar mereka yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala.
"Faktanya capai vaksin Covid-19 di Queensland untuk dua dosis sudah berada di angka 80 persen, yang merupakan total populasi. Sedangkan untuk dosis ketiga mendekati 50 persen," papar Dicky lagi.
Ini menunjukkan bahwa kemampuan sub varian menginfeksi lebih dari pada lainnya. Kedua efektiftas vaksin dalam mencegah kematian dan keparahan. Makanya penting banget masalah vaksinasi. Termasuk peningkatan respon. Kualitas udara dan masalah masker.
Dicky sekali lagi mengungkapkan jika Australia masih menunjukkan perkembangan kasus Covid-19 yang sangat serius. Hal ini menegaskan jika sub varian BA.5 bukanlah sesuatu yang ringan.
"Bahkan di era Delta, tidak ada kematian. Tapi setelah pembukaan, kehadiran Omicron dan sub variannya, kematian hampir tiap hari ada di sini," kata Dicky lagi.