TRIBUNNEWS.COM - Breaking News kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat pada Rabu (10/8/2022).
Satgas Covid-19 mencatat penambahan jumlah kasus positif sebanyak 5.926 kasus, pada Rabu ini.
Jumlah peningkatan ini lebih sedikit dibandingkan dengan peningkatan hari sebelumnya, yakni 6.276 kasus.
Kini total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 6.261.605 terhitung mulai 2 Maret 2020.
Tingkat kesembuhan dari Covid-19 juga mengalami peningkatan, yakni sebanyak 4.906 orang dinyatakan sembuh.
Dengan penambahan itu, maka total orang yang sembuh berjumlah 6.052.413 jiwa.
Baca juga: Kemkominfo Gandeng MUI Beri Literasi Masyarakat Soal Penanganan Covid-19
Satgas Covid-19 juga mencatatkan sebanyak 18 orang dinyatakan meninggal dunia.
Sehingga menambah daftar panjang total orang meninggal dunia akibat virus Covid-19 menjadi 157.149 orang.
Update informasi data sebaran kasus Covid-19 pada tiap provinsi dapat di akses di sini.
Baca juga: Istri Terpapar Covid-19 Saat Hamil Tua, Eza Gionino Akui Stres
UMKM Bantu Pulihkan Krisis Pandemi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat berkontribusi dalam pemulihan krisis ekonomi karena Covid-19.
Pada periode krisis dan pandemi Covid-19, sektor UMKM terbukti mampu bertahan dan bangkit dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN).
"Oleh karena itu pemerintah mendorong program khusus pemulihan ekonomi nasional (PEN)," ujar Airlangga, Selasa (9/8/2022) dikutip dari Tribunnews.com.
Yakni dengan wujud dukungan dengan merealisasikan program PEN untuk UMKM sebesar Rp121,20 triliun pada 2020 dan sebesar Rp63,19 triliun per akhir 2021.
Kendati demikian, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi UMKM.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut tantangan yang dihadapi UMKM tersebut diantaranya yakni, pertama yang berkaitan dengan product knowledge.
Sementara yang kedua adalah akses permodalan dan yang ketiga soal meningkatkan pendampingan.
"UMKM kita kurasi libatkan Bank Indonesia, OJK, BUMN, BUMD, Swasta agar masuk e-Katalog."
"Tapi ingat harus continue, ini kalau tidak ada pendampingan mereka lupa," kata Ganjar.
Baca juga: Kementerian Kesehatan Jelaskan Alasan Booster Covid-19 untuk Anak dan Remaja Belum Jadi Prioritas
Sementara itu, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan menyebut pemasaran digital menjadi kunci pelaku usaha agar dapat bertahan di tengah krisis pandemi.
Menurutnya, pemasaran digital dapat pengenalan hingga penjualan produk meningkat.
"Penyesuaian ini pada akhirnya mengubah efektivitas bisnis, optimalisasi, hingga pengalaman baru konsumen," tutur Zulkifli, Selasa (9/8/2022) dikutip Tribunnews.com.
Mendag mengimbau agar pelaku usaha dapat mengimbangi dan beradaptasi pada pasar yang saat ini mulai merambah ke dunia digital.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Dennis Destryawan/Reynas Abdila)