Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan akhir pandemi Covid-19 sudah di depan mata.
Mantan petinggi WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, ada dua prinsip utama yang perlu dijamin merespons pernyataan tersebut.
Pertama, meminimalisir sirkulasi virus SARS CoV2 di masyarakat, utamanya di kelompok risiko tinggi.
"Belum lagi memikirkan efek infeksi SARS-CoV-2, yang masih berlanjut pasca sembuh dan dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan," kata Tjandra Yoga Aditama dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/9/2022).
Kondisi tersebut membuat penderitanya mengalami frustasi dan merasa terisolasi, sehingga dibutuhkan penanganan yang tepat.
Baca juga: Pakar Epidemiologi: Ada Tiga Kondisi Pandemi Covid-19 Bakal Berakhir
"Kedua, jaminan pencegahan dan pengobatan pasien, termasuk menangani efek jangka panjang seperti "long Covid-19 dan lainnya," ujar pakar direktur pascasarjana RS Yarsi ini.
Di sisi lain juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, pengumuman WHO sebagai pengingat meski kasus terkendali, tapi penyakit Covid-19 tidak benar-benar lenyap.
“Bukan berarti berakhirnya pandemi (Covid-19), masih harus jaga protokol kesehatan, vaksinasi, dan memakai masker itu dijaga sampai betul-betul pandemi berakhir,” kata Syahril beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pernyataan WHO tentang kondisi pandemi Covid-19 saat ini tidak dapat dimaknai dengan mudah. Paling penting memperhatikan enam langkah penanganan bencana non alam tersebut.
Baca juga: Wapres Maruf: Indonesia Telah Mengarah dari Pandemi Covid-19 ke Endemi
Enam langkah yang dimaksud itu ialah, vaksinasi, testing, sistem kesehatan, persiapan lonjakan kasus, pencegahan dan pengendalian. Serta penyampaian informasi kepada masyarakat.
“Jadi, tidak serta merta membalikkan tangan, ada enam ringkasan atau langkah yang harus dilakukan masyarakat,” imbuh Syahril.
Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus berbicara tentang akhir pandemi ada di depan mata, lantaran data kasus Covid-19 di dunia menurun secara drastis sejak 2020.
Baca juga: BREAKING NEWS Covid-19 Indonesia 22 September 2022, Tambah 2.162, Total 6.417.490 Kasus
Tedros mengemukakan, Covid-19 yang telah menewaskan jutaan orang dan menginfeksi 606 juta sejak muncul pada akhir 2019, pekan lalu turun ke level terendah sejak Maret 2020.
“Pekan lalu, angka kematian akibat Covid-19 mingguan yang terlaporkan adalah yang terendah sejak Maret 2020. Kita belum pernah ada di posisi sebaik ini dalam upaya mengakhiri pandemi Covid-19. Kita belum tiba di sana (akhir pandemi Covid-19), tapi akhir pandemi sudah di depan mata” tulisnya dari laman Twitter resmi @DrTedros, Jumat (16/9/2022).