Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cakupan vaksinasi Covid-19 untuk dosis ketiga masih jauh tertinggal dari target.
Juru bicara Pemerintah dr Reisa Broto Asmoro mengingatkan untuk segenap lapisan masyarakat melakukan suntik ketiga.
Badan Kesehatan Dunia atau WHO sendiri menyarankan bahwa target populasi yang mendapatkan booster adalah 50 persen.
"Ini artinya negara kita masih jauh ketinggalan," ungkap Reisa pada konferensi pers virtual, Sabtu (24/9/2022).
Berdasarkan data pemerintah hingga Jumat (23/9/2022), sudah ada jumlah masyarakat yang telah divaksin Covid-19 dosis kedua adalah 204.421.993 orang atau 87,11 persen dari total target sasaran vaksinasi.
Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua sebanyak 171.040.441 orang atau 72,89 persen.
Baca juga: Akhir Pandemi Covid 19 di Depan Mata, Pemerintah Minta Masyarakat Tetap Waspada
Sedangkan untuk masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis ketiga atau penguat yaitu 63.049.617 orang atau 26,87 persen.
"Maka sekali lagi mari ajak teman, saudara keluarga yang belum melakukan suntik vaksin dosis ketiga," kata dr Reisa lagi.
Ia pun menghimbau untuk terus mengupayakan meningkatkan antibodi dalam tubuh. Upaya ini bermamfaat untuk menurunkan risiko gejala berat, komplikasi, kematian dan juga menurunkan gejala Long Covid-19.
Saat ini, Kementerian Kesehatan tengah menggencarkan strategi jemput bola. Dengan mendatangi rumah-rumah, pasar, dan tempat publi lainnya untuk mengejar ketertinggalan vaksin booster.
Lebih lanjut, dr Reisa juga mengajak masyarakat untuk membangun kesadaran tentang pentingnya melengkapi dosus vaksin Covid-19.
Sebagai informasi, untuk mencari lokasi vaksin Covid-19 terdekat dapat diketahui dari apilkasi Peduli Lindungi.
"Masuk saja bagian vaksin dan imunisasi, pilih bagian vaksin Covid-19, pilih opsi lokasi vaksin. Nanti di sana ada keluar pilihan provinsi, kota dan tipe vaksin diinginkan. Akan keluar lokasi dimana saja yang menyediakan vaksin tersebut," papar dr Reisa.