TRIBUNNEWS.COM - Kasus harian Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan pada Rabu (12/10/2022) hari ini.
Pada Rabu ini, kasus baru Covid-19 bertambah 2.028 kasus.
Setelah mengalami peningkatan pada Selasa (11/9/2022) kemarin, di angka 2.077 kasus, kini kasus Covid-19 berkurang.
Sehingga, total kasus terkonfirmasi virus corona sebanyak 6.450.248 kasus.
Berdasarkan data Satgas Covid-19, Rabu (12/10/2022), untuk kasus sembuh dari Covid-19 di Indonesia kini bertambah 1.283 orang.
Total pasien sembuh dari Covid-19 berjumlah 6.274.876 orang.
Baca juga: Pembatasan terkait Covid-19 Dicabut, Mulai Hari Ini Wisatawan Bebas Masuk Jepang
Sementara itu, untuk kasus meninggal akibat Covid-19 bertambah 14 orang pada Rabu (12/10/2022).
Penambahan angka kasus kematian berkurang dari hari Selasa, bertambah 16 jiwa.
Total kasus pasien yang meninggal akibat virus Corona pun berjumlah 158.249 jiwa.
Capaian Vaksinasi Kedua untuk Anak Perlu Dikejar untuk Memutus Transmisi Covid-19
Diberitakan Tribunnews.com, Ketua Umum Pengurus Pusat katan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI), Piprim Basarah, mengatakan anak-anak harus mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Pasalnya, anak-anak dapat menjadi penular virus SARS-CoV-2 kepada orang di sekitarnya, terutama kelompok rentan.
Apalagi, diketahui Indonesia belum terbebas dari penyebaran Covid-19 karena vaksinasi belum mencapai standar yang dicanangkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni minimal 70 persen khususnya lansia dan anak 6-11 tahun.
"Walaupun kejadian Covid-19 pada anak tidak banyak dibandingkan dewasa namun dapat menjadi penular, maka untuk memutus transmisi Covid-19 penting anak mendapatkan vaksinasi," kata Piprim Basarah saat webinar yang diselenggarakan oleh Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) yang bertajuk “Pentingnya Vaksinasi COVID-19 pada Anak Indonesia, beberapa waktu lalu.
Menurut Pimprim Basarah, anak yang terlindung dari Covid-19 juga dapat melindungi orang di sekitarnya.
Termasuk, yang memiliki komorbid dan kelompok rentan, seperti lansia.
Cakupan vaksinasi Covid-19 pada anak dapat melindungi kelompok sekolah sehingga tidak menjadi klaster sumber penularan.
"Dengan adanya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang lebih mudah menular, vaksinasi anak berguna untuk melindungi gejala Covid-19 berat, seperti Multisystem Inflammatory System in Children (MIS-C) dan long COVID-19," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaid, menyebut semua pihak berkewajiban untuk mensukseskan vaksinasi bagi anak.
Misalnya, terus menerus mensosialisasikan program ini lewat media sosial.
“Di tengah adanya keraguan pada vaksinasi, maka upaya untuk memperkuat harus kita sampaikan kepada masyarakat dan sejawat. Tapi dengan menghindari pencemaran nama baik, pasien dan sejawat,” ucapnya.
Di sisi lain, Pelaksana Tugas Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, Prima Yosephine, mengatakan WHO meminta semua negara melakukan vaksinasi minimal 70 persen dari populasi dan khusus kelompok rentan 100 persen.
"Itu untuk mempertahankan imunitas masyarakat umum dan kelompok masyarakat rentan," jelasnya.
Ia mengatakan, secara umum tingkat vaksinasi Indonesia dosis kedua baru mencapai 63 persen, pada kelompok anak sudah mencapai 80 persen untuk dosis pertama.
“Tetapi dosis kedua pada anak masih di bawah persentase yang diharapkan, sehingga menjadi tugas semua untuk segera mengejarnya,"tuturnya.
Baca juga: Update Covid-19 Global 12 Oktober 2022: Total Infeksi 627,6 Juta, Jumlah Pasien Sembuh 607,2 Juta
Sementara angka yang menggembirakan berasal dari capaian vaksinasi pada remaja.
“Cakupan imunisasi remaja sudah 95.98 persen atau 25 jutaan orang untuk dosis pertama dan 82.72 persen dosis kedua atau sekitar 22 juta orang,” ungkapnya.
Adapun anak-anak memperoleh vaksin Sinovac, sementara untuk remaja menggunakan Sinovac dan Pfizer.
“Pada bulan imunisasi, pemberian imunisasi rutin dan imunisasi COVID-19 diberi jarak dua minggu dan dilakukan skrining dasar sesuai SOP,” terangnya.
Mari bersama-sama lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Gilang Putranto/Eko Sutriyanto)
Simak berita lainnya terkait Virus Corona