Varian Omicron XBB disebut lebih cepat menular.
Omicron XBB juga dapat menghindari vaksin dengan lebih baik.
Namun, varian ini tidak menyebabkan kondisi yang lebih parah daripada varian-varian sebelumnya.
Dr Sebastian Maurer-Stroh, direktur eksekutif di Institut Bioinformatika A*STAR mengatakan, "Ciri khas varian baru seperti XBB adalah akumulasi perubahan protein permukaan lonjakan," dikutip dari Channel News Asia.
"Ini seperti virus yang mendapatkan lapisan baru, dan sistem kekebalan kita perlu belajar lagi bagaimana mengenalinya."
"Ini membuatnya lebih tersembunyi tetapi biasanya tidak lebih ganas," katanya.
Meski mampu bertahan dari vaksin, varian Omicron XBB tetap berbahaya bagi orang yang belum divaksin.
Sehingga, mereka menganjurkan agar setiap orang mendapat vaksinasi, setidaknya dosis lengkap (dosis 2).
Baca juga: Mengenal Apa Itu Covid-19 Varian XBB yang Terdeteksi di Indonesia, Simak Anjuran dari Kemenkes
Meningkatnya Kasus Covid-19 di Singapura
Covid XBB yang juga dikenal sebagai BA.2.10 adalah subvarian Omicron yang telah terdeteksi di beberapa negara seperti Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang, dan Amerika Serikat sejak Agustus.
Kemunculan pertama varian XBB yang didokumentasikan di GISAID sudah ada di negara lain, beberapa minggu sebelum kasus pertama di Singapura.
Menteri Kesehatan Ong Ye Kung mengadakan konferensi pers terkait meningkatnya kasus Covid-19 di Singapura, Selasa (17/10/2022).
Ia menambahkan, Depkes Singapura telah mengawasi kasus ini dengan sangat cermat.
"XBB menunjukkan karakteristik yang mendominasi semua sub-varian lainnya. Telah terdeteksi di banyak bagian dunia tetapi di Singapura meningkat sangat cepat - dalam waktu tiga minggu dari nol, sekarang lebih dari setengah dari semua kasus harian,” tambah Ong.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Varian Covid-19