Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak-anak usia 6-11 tahun kesulitan dapatkan vaksin Covid-19.
Hal ini dikarenakan stok vaksin Sinovac saat ini masih kosong.
Padahal, vaksin ini merupakan vaksin COVID-19 yang disetujui digunakan untuk anak.
Menurut Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir ada satu faktor kenapa itu bisa terjadi yaitu uji klinis pada anak tidak banyak dilakukan.
"Karena memang faktornya satu, uji klinis untuk anak itu tidak banyak dilakukan," ungkapnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (13/12/2022).
Ia pun mencontohkan pada vaksin Covid-19 IndoVac saja baru diselesaikan uji klinisnya untuk dewasa 18 tahun ke atas, yaitu untuk dosis primer dan booster.
Saat ini Honesti menyebutkan jika pihaknya baru akan melakukan uji klinis pada remaja dengan tentang usia kira-kira 12-17 tahun.
Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 Disebut Menipis, Bio Farma Berikan Tanggapan
"Nah soon, kalau pemerintah meminta melakukan uji klinis untuk anak kita akan lakukan," kata Honesti lagi.
Lebih lanjut, Honesti menyebutkan jika memang ada koordinasi terus menerus dengan pemerintah.
Terkait aturan memang dilakukan secara bertahap.
Di mana dilakukan uji klinis pada dewasa dulu, kalau efikasi bagus bisa dilanjutkan pada remaja dan baru pada anak-anak.
Saat ini diketahui belum ada vaksin untuk anak 6-11 tahun.
"Belum (vaksin 6-11 tahun) karena memang program nyasarnya risiko tinggi dulu. Dari lanjut usia, 61 tahun ke atas yang dapat second booster itu nanti turun ke berapa usia tertentu," paparnya lagi.