TRIBUNNEWS.COM - Berikut sebaran penambahan kasus sembuh Covid-19 di Indonesia, Selasa (10/1/2023).
Berdasarkan data Satgas Covid-19, sebanyak 612 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.
Pada Senin (9/1/2023), penambahan kasus sembuh Covid-19 sebanyak 557 orang.
Total kasus sembuh Covid-19 di Indonesia berjumlah 6.555.664 kasus.
Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus sembuh Covid-19 terbanyak dengan 284 kasus.
DKI Jakarta menjadi peringkat kedua dengan 104 kasus sembuh.
Peringkat ketiga yakni Banten dengan kasus sembuh sebanyak 46 pasien.
Sebaran Kasus Sembuh Covid-19
- Aceh: 3
- Sumatera Utara: 25
- Sumatera Barat: 1
- Riau: 1
- Jambi: 0
- Sumatera Selatan: 1
- Bengkulu: 0
- Lampung: 7
- Bangka Belitung: 1
- Kepulauan Riau: 1
- DKI Jakarta: 104
- Jawa Barat: 284
- Jawa Tengah: 36
- DI Yogyakarta: 14
- Jawa Timur: 39
- Banten: 46
- Bali: 8
- Nusa Tenggara Barat: 0
- Nusa Tenggara Timur: 16
- Kalimantan Barat: 4
- Kalimantan Tengah: 0
- Kalimantan Selatan: 1
- Kalimantan Timur: 1
- Kalimantan Utara: 0
- Sulawesi Utara: 0
- Sulawesi Tengah: 4
- Sulawesi Selatan: 0
- Sulawesi Tenggara: 12
- Gorontalo: 0
- Sulawesi Barat: 2
- Maluku: 0
- Maluku Utara: 0
- Papua: 0
- Papua Barat: 1
Update Data Kasus Covid-19
Hari ini, terdapat 469 kasus baru Covid-19 di Indonesia.
Pada Senin kemarin, ada 266 penambahan kasus positif Covid-19.
Total kasus positif Covid-19 di Indonesia pada hari ini sebanyak 6.724.281 orang.
Baca juga: Thailand Cabut Kebijakan yang Wajibkan Pelancong Tunjukkan Bukti Vaksinasi COVID-19
Lalu, penambahan kasus meninggal sebanyak 3 pasien.
Sehari sebelumnya, pasien meninggal di Indonesia bertambah 11 kasus.
Total kasus meninggal karena Covid-19 di Indonesia berjumlah 160.697 kasus.
Pakar Sebut Pencabutan PPKM Belum Tepat
Sementara itu, Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global, Dicky Budiman, menyebut pencabutan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) belum tepat.
"Pencabutan PPKM, ini kalau disebut tepat, belum sebetulnya," ujarnya, Selasa (10/1/2023).
Dicky mengatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan.
Sehingga, respons kapasitas dan situasi pandemi tiap daerah tentu berbeda.
Baca juga: Infeksi Covid-19 China Kian Menggila, 90 Persen Warga di Provinsi Henan Dinyatakan Positif
Dengan demikian, saat pencabutan PPKM, bisa saja berisiko atau rentan untuk suatu daerah.
"Apalagi kalau yang jadi rujukan adalah fasilitas kesehatan rumah sakit, hunian rumah sakit, dan vaksinasi yang jelas tidak merata di Indonesia," jelasnya.
Menurut Dicky, keputusan untuk mencabut PPKM terlalu cepat karena situasi belum begitu aman.
"Untuk beberapa daerah iya, bisa saja."
"Tapi kita kan negara besar dan belum di garis finish dari pandemi."
"Jadi ini yang sangat berbahaya," papar dia.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Aisyah Nursyamsi)