"Selain subvarian XBB.1.5 ini tidak akan mudah hilang dan bisa menetap jauh lebih lama di dalam organ tubuh manusia dibandingkan sub varian sebelumnya," ungkap Dicky pada keterangannya, Kamis (26/1/2023).
Hal ini lah yang menyebabkan potensi kerusakan pada organ tubuh jauh lebih besar.
Baca juga: Gas dan Rem Presiden Jokowi Tangani Pandemi Covid-19 di Tanah Air
Kemudian subvarian ini bisa menghindari sergapan antibodi atau pertahanan tubuh.
Ini yang membuat akhirnya bisa berpotensi menyebabkan dampak menengah hinggq jangka panjang saat menginfeksi tubuh manusia.
"Data saat ini semakin menunjukkan bahwa terinfeksi berulang oleh covid ini berpotensi menyebabkan kerusakan banyak organ. Dimulai dari otak, jantung, paru ginjal hati," paparnya lagi.
Kabar baiknya, potensi Long Covid-19 atau re-infeksi bisa diminimalisir dengan vaksinasi booster.
Baca juga: Cerita Pelik Menkeu Sri Mulyani Atasi Pandemi Covid-19 hingga Putuskan Program PEN Berakhir
Oleh karena itu penting untuk memperkuat respon antibodi dengan vaksinasi Covid-19 khususnya booster.
"Vaksinasi booster itu terbukti mengurangi potensi Long Covid-19 sampai 40 persen. Tentu akan sangat membantu dalam mencegah dampak panjang dari Covid-19," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Aisyah Nursyamsyi)
Artikel lain terkait Virus Corona