Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril ungkap ada kenaikan Kasus Covid-19 selama satu minggu terakhir di Indonesia.
"Kalau kita melihat dalam satu minggu terakhir memang ada kenaikan kasus. Bahkan 15 April menembus angka seribu" ungkapnya pada konferensi pers Kementerian Kesehatan di Jakarta, Senin (17/4/2023).
Namun, Syahril mengungkapkan jika meski ada kenaikan, situasi terhitung masih terkendali.
"Berita gembiranya, walau terjadi kenaikan kasus, maka kita melihat angka kematian itu masih belum melebihi batas yang disarankan Badan Kesehatan Dunia atau WHO," katanya lagi.
Standarnya WHO sendiri adalah di bawah satu per 100.000 penduduk.
Sedangkan yang dirawat di rumah sakit juga masih belum di atas standar WHO yaitu 5 per 100.000 penduduk.
"Jadi ini, artinya parameter ini walau terjadi kenaikan masih menunjukkan angka itu masih stabil," kata Syahril menambahkan.
Baca juga: Pemudik di Stasiun Pasar Senen Kompak Sebut Tahun Ini Lebih Ramai, Imbas Tidak Ada Covid dan PPKM
Lebih lanjut Syahril menyampaikan peringatan dari WHO jika pandemi masih berlangsung.
Dan masih ada kemungkinan terjadinya kenaikan kasus karena kehadiran subvarian baru.
"Masih ada pandemi covid-19 yang bisa saja ditandai degan kenaikan kasus di beberapa negara karena biasanya subvarian baru," tambah Syahril.
Saat ini, karena kehadiran subvarian baru yaitu XBB.1.16 atau Arcturus, setidaknya sejumlah negara mengalami lonjakan kasus.
"Sudah ada 29 negara yang melaporkan terjadi kenaikan kasus, lima terbesar adalah India, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Thailand dan Australia," imbuhnya.
Saat ini, telah terjadi penambahan lima kasus subvarian Arcturus di Indonesia.
Sehingga total, sudah ada 7 kasus subvarian Arcturus di Indonesia yang disampaikan oleh Kemenkes.