Khotbah Arafah juga dapat didengarkan melalui aplikasi khotbah Arafat dan juga pada platform Manarat Al-Haramain.
Setelah wukuf di Arafah, para jemaah haji kemudian akan menuju Muzdalifah dan bermalam di sana, sebelum kembali ke Mina untuk melanjutkan ke Jamarat.
Baca: Update Haji 29 Juli 2020: 13 WNI Ekspatriat di Saudi Terdaftar Sebagai Jemaah Haji
Mina yang berjarak 7 km dari Masjidil Haram biasanya menampung sedikitnya 2,5 juta jemaah dari seluruh dunia yang tinggal di tenda-tenda. Tidak heran Mina mendapat julukan kota tenda.
Namun, karena adanya pandemi corona, maka tahun ini jumlah jemaah dibatasi.
Hanya warga Arab Saudi atau warga asing yang sudah berada di negara kerajaan itu yang dibolehkan berhaji.
Dari 1.000 jemaah, sekitar 700 di antaranya adalah ekspatriat. Jemaah yang diizinkan beribadah tahun ini hanya mereka yang berusia di bawah 65 tahun dan tidak mempunyai penyakit bawaan.
Seluruh jemaah yang telah memenuhi syarat melakukan karantina mandiri sepekan sebelum memulai proses ibadah haji.
Mereka melakukan pemeriksaan corona sesaat sebelum memasuki kota suci Makkah.
Seluruh jemaah haji juga menerapkan jaga jarak selama melaksanakan kegiatan.
Setelah proses ibadah haji selesai, para jemaah diwajibkan melakukan karantina mandiri lagi.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Saudi telah menetapkan protokol di seluruh lokasi pelaksanaan ibadah haji, termasuk melarang jemaah menyentuh Ka'bah dan Hajar Aswad.
Baik jemaah maupun pemandu semuanya harus diperiksa suhu tubuh di setiap lokasi pelaksanaan haji. Masker dan perlengkapan pelindung wajah harus selalu dipakai.
Sementara untuk di Arafah dan Muzdalifah, dipastikan tidak lebih dari 10 jemaah yang berada di dalam tenda berukuran 50 meter persegi.
Untuk lontar jumrah, tidak lebih dari 50 jamaah per kelompok yang masuk ke lokasi. Adapun batu kerikil yang digunakan didesinfeksi lebih dahulu.
"Tidak ada masalah terkait keamanan dalam pelaksanaan haji ini, tetapi kami melakukan itu untuk melindungi jemaah dari bahaya pandemi virus corona," kata Direktur Keamanan Publik Arab Saudi, Khalid bin Qarar Al-Harbi. (tribun network/rin/dod)