Laporan wartawan Tribunnews.com, Anita K Wardhani dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Umar Sida Mallo akhirnya lega, niatnya berhaji terwujud sudah, meski menuntaskan niat baiknya ini dengan kondisi fisik yang sangat lemah.
Kakek berusia 70 tahunan ini termasuk dari 300 jemaah haji yang disafariwukufkan.
Kementerian Agama menerapkan pola safari wukuf yaitu memberangkatkan jemaah calon haji Indonesia yang sakit dan tidak mampu berjalan menuju Arafah untuk wukuf dan biasanya menggunakan ambulans atau mobil tanpa menginap dan hanya beberapa jam saja di Arafah tanpa menginap.
Baca juga: Jemaah Haji Gelombang I Mulai Dipulangkan ke Tanah Air, Ada 49 Kloter Diberangkatkan dari Madinah
Saat mengikuti safari wukuf pun, Kakek Umar harus melalui jalan berliku.
Menjelang waktu wukuf pada Sabtu, 15 Juni 2024 bertepatan dengan 9 Dzulhijjah 1445 H, kondisi fisiknya tiba-tiba drop.
Menjelang diberangkatan bersama 300 temannya yang lain ke Arafah, kakek Umar tiba-tiba lemas di kamar mandi dan tidak sadar.
Beruntung kondisinya langsung diketahui tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH) yaitu tim penanganan kesehatan khusus menghadapi kedaruratan yang dibentuk Kementerian Agama (Kemenag).
Baca juga: Enam alasan mengapa lebih dari 1.000 jemaah haji meninggal di Mekah
Menurut dr Meldy Muzada Elfa dari PKO3JH yang menjadi koordinator safari wukuf kakek Umar ditemukan saat petugas haji sedari pagi sudah berjibaku untuk menyiapkan jemaah safari wukuf untuk berangkat ke arafah menggunakan bus.
"Menjelang pukul 6, saat jemaah sudah mulai dipersiapkan dengan kain ihram, tiba-tiba terdapat panggilan darurat ada jemaah lemas, tak sadarkan diri. Kami petugas haji PKP3JH tak ingin lambat segera menemui jemaah itu," kata dr Meldy Muzada Elfa kepada Media Center Haji (MCH) 2024, termasuk Tribunnews.com.
Tak menunggu lama, Petugas PKP3JH dengan siap siaga langsung datang ke kamar jemaah yang berada di lantai 2.
Setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan pasien tidak sadar, tekanan darah turun, nadi meningkat, saturasi turun dan gula darah menurun.
Tim, kata dr. Meldy kakek Umar mengalami hipoglikemia dengan dehidrasi.
"Pembelian terapi cepat dilakukan oleh kawan-kawan Setelah diberikan pemberian cairan gula (dextrose 40 persen), guyur cairan dan pemberian oksigen akhirnya kesadaran membaik, namun pasien masih lemas," cerita Meldy.