TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah kelompok etnis yang tinggal di desa tebing sungai Nujiang, Propinsi Yunnan, China masih menggunakan cara lama untuk bepergian.
Mereka akan melintas sungai tersebut menggunakan tali yang terkenal dengan sebutan ziplines.
Mereka adalah anggota dari suku Lisu, Nu, Dulong dan minoritas suku Bai.
Meskipun pemerintah telah membangunkan sejumlah jembatan, tetapi mereka mengabaikannya dan tetap menggunakan cara lama untuk melintas sungai Nujiang, yang dikenal sebagai angry river.
Setiap hari, para penduduk akan menggunakan tali untuk mengantar anak mereka ke sekolah, pergi bekerja, atau mengambil berbagai barang kebutuhan.
Mereka sudah terbiasa melakukan ziplines karena menganggap itu cara yang paling cepat untuk melintas sungai.
Padahal bagi sebagian orang, ziplines sering dikaitkan dengan petualangan yang sangat menegangkan. (CCTV)