TRIBUNNEWS.COM - Tragedi di Manchester Arena, Inggris, sangat mengejutkan dunia.
Ledakan besar yang terjadi pada hari Senin (22/5/2017) ini menewaskan 19 orang korban, dan lebih dari 50 orang luka-luka serius.
Pihak Kepolisian Greater Manchester juga menyatakan bahwa insiden ini dianggap sebagai serangan teroris hingga ada informasi lebih lanjut.
Abby Mullen, warga Airdire, Lanakshire Utara, adalah seorang saksi yang melihat sendiri kejadian saat Konser Ariana Grande ini,.
"Bom itu meledak hanya beberapa sentimeter di depanku saat kami semua meninggalkan venue. Kulit dan feses manusia mengenai rambut dan tasku," ungkap Abby menceritakan kejadian di dalam gedung, seperti dilansir oleh Dailymail.co.uk.
"Suara, darah, dan mereka yang berlari kebingungan dengan beberapa bagian tubuh atau kulit yang hilang... aku tak mungkin bisa melupakannya," tambah Abby.
Ledakan tersebut terjadi di pintu keluar.
Tidak hanya para penonton, orangtua yang menjemput anak mereka juga ikut terlibat dalam ledakan mematikan ini.
"Aku menunggu kedua anakku untuk keluar. Kami mendengar lagu terakhir, dan beberapa mulai keluar dari venue. Tiba-tiba saja, terdengar suara ledakan yang sangat besar diikuti oleh asap tinggi," ungkap Gary Walker dari Leeds.
Gary merasakan sakit di bagian kakinya, sementara sang istri mendapatkan luka di bagian abdomen.
"Orang-orang mengatakan ledakan itu suara speaker atau balon, tidak mungkin! Itu ledakan besar," ungkap David Richardson yang menonton konser dengan sang putri, Emily.
"Saat lampunya hidup, ada dua suara yang sangat keras dan orang-orang mulai berlarian. Mereka berteriak," ungkap seorang pria lain yang juga menonton konser dengan putrinya.
Hingga saat ini, belum diketahui apakah ledakan itu berasal dari tembakan, bom, atau ledakan perangkat lainnya.
(TribunWow.com/Alya Iqlima)