TRIBUNNEWS.COM, MARAWI - Presiden Filipina Rodrigo Duterte melakukan kunjungan mendadak akahir pekan lalu ke kamp militer dekat dengan kota Marawi, Filipina.
Kota ini merupakan medan pertempuran militer Filipina dengan Kelompok Maute yang berafiliasi ke ISIS.
Foto dan cuplikan-cuplikan video yang dirilis oleh kantor Kepresidenan Filipina menunjukkan Presiden berusia 72 tahun itu memakai seragam militer, lengkap dengan senapan api tersandang di bahu.
Duterte berjalan bersama para tentara dan pembantunya di perkemahan tentara sekitar 25 kilometer dari Marawi.
Baca: Warga Muslim di Filipina Akan Dibuatkan KTP Khusus untuk Redam Terorisme
Dijelaskan cuaca buruk menjadi alasan Duterte berhenti di daerah ini yang ingin berkunjung ke medan perang Marawi.
Duterte mengatakan ia tidak bisa menunggu sampai pertempuran sudah berakhir untuk mengunjungi daerah tersebut.
Kunjungannya ini dirancang untuk menunjukkan solidaritasnya kepada para militer.
"Menempatkan diri Anda dalam bahaya adalah satu hal, tapi entah bagaimana Anda perlu untuk menunjukkan diri (empati), dalam keinginan untuk melindungi Republik ini," kata Duterte.
Lebih dari enam minggu setelah ratusan anggota ISIS menyerang Marawi, para militan masih bertahan di sekitar 1.000 bangunan dan bersama dengan 300 warga sipil yang masih terjebak di daerah itu.
Duterte menyatakan kebijakan hukum bela Negara atas Mindanao di awal pertempuran Marawi, pada 23 Mei lalu, telah membuyarkan mimpi ISIS untuk mengukir wilayah di Mindanao sebagai daerah kekuasaaan. (AFP/Channel News Asia)