Wyn Hornbuckle, juru bicara Departemen Kehakiman AS, menolak berkomentar.
Namun, pada Agustus lalu, perusahaan yang berbasis di San Francisco itu mengaku tengah bekerja sama dalam penyelidikan awal Departemen Kehakiman AS mengenai penyuapan pejabat asing.
Penyelidikan aparat AS terhadap Uber tak hanya terbatas di Indonesia.
Uber juga diselidiki atas dugaan memberi 'uang pelicin' kepada pejabat Malaysia. Pada 2016, dana pensiun Malaysia atau Kumpulan Wang Persaraan menanamkan US$30 juta (Rp398 miliar) di Uber.
Kurang dari setahun kemudian, pemerintah Malaysia meloloskan aturan soal transportasi online.
Bisnis Uber di Cina dan Korea Selatan pun turut diselidiki atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Tindak Korupsi di Luar Negeri.
Berita ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul: Diduga ‘suap polisi Indonesia’, Uber diselidiki aparat AS
Berita Populer
-
-
Apa itu Yubileum yang dirayakan umat Katolik mulai 24 Desember?
-
Eks Agen Mossad Bongkar Cara Israel Ledakkan Bom Pager dan Walkie-Talkie di Lebanon
-
Tanggapi Sanksi AS terhadap Program Rudalnya, Pakistan Sebut Washington Diskriminatif
-
Komisi I DPR Harap Indonesia Segera Akui Pemerintahan Baru Suriah
-
Tak Juga Merebut Pokrovsk, Rusia Diduga Ubah Strategi Perangnya Untuk Menguasai Donetsk
Berita Terkini
-
Ketiga Kali dalam Sepekan, Rudal Houthi Kembali Serang Israel: Sirene Meraung-raung Lagi di Tel Aviv
-
Bak Pahlawan, Netanyahu Umumkan Gencatan Senjata Makin Dekat di Gaza, IDF Dibangga-banggakan
-
Hamas-PIJ-FPLP Satu Suara, Sebut Otoritas Palestina di Tepi Barat Antek Zionis Israel
-
Perkembangan Negosiasi Gencatan Senjata: Israel Mau Bikin Gaza Bak Tepi Barat, Netanyahu Bermanuver
-
30 Perwira Rezim Assad Ditangkap di Lebanon, Interpol Incar Jenderal Suriah Jamil al-Hassan