News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemberitaan Krisis Rohingya Minim, Myanmar Diduga Bunuh Para Jurnalis di Rakhine

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BANTUAN PANGAN - Petugas mengawasi kontainer berisi beras bantuan yang menunggu bongkar muat kedi KM Cimbria di dermaga internasional PT Terminal Petikemas Surabaya (PT TPS), Surabaya, Kamis (21/9). Sebanyak 2.000 ton beras yang terkumpul dari masyarakat itu dikirim oleh organisasi nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) bekerjasama dengan PT TPS dan PT Samudra Indonesia untuk pengungsi Rohingya di perbatasan antara Myanmar dan Bangladesh. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

"Setelah mereka meninggalkan desa, menyusul penggerebekan yang mereka lakukan, kami mendatangi lokasi-lokasi kejadian dan membawa ponsel kami ke sana," lanjutnya.

Menggunakan ponsel, para jurnalis lepas kemudian mengumpulkan informasi terkait penganiayaan, tindak kekerasan, dan insiden terkait lainnya, lalu mengirimkan informasi itu melalui internet.

"Pasukan keamanan memang menargetkan warga Rohingya yang kedapatan menyimpan ponsel untuk dibunuh," ucap Hossain lagi.

Sedangkan, Phil Robertson dari Human Rights Watch mengatakan bahwa absennya para jurnalis lepas Rohingya di Rakhine membuat informasi dari lokasi menghilang begitu saja.

"Dan inilah bagian penting yang hilang dari rangkaian upaya untuk memahami apa yang sedang terjadi di lokasi," kata Robertson.

"Sebab, sebagian besar lembaga kemanusiaan, jurnalis, dan kelompok-kelompok pengawas internasional tidak mendapat akses ke daerah utara Rakhine," jelasnya. (Sputnik News/The Guardian)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini