Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Isteri mantan Perdana Menteri Najib Rajak, Rosmah Mansor meminta kepada pihak berwenang yang menyelidiki skandal 1MDB untuk menghentikan kebocoran data tentang tas, perhiasan dan uang tunai yang disita dalam penggeledahan di kediamannya.
Kebocoran data barang sitaan itu telah memicu pemberitaan oleh media yang telah menyebabkan pelecehan terhadap keluarganya.
Baca: Viral di Media Sosial, Oknum TNI Tabrak Polantas Gara-gara Mau Ditilang
Bahkan menurutnya, telah memprovokasi kemarahan publik.
Hal itu disampaikan Rosmah melalui kuasa hukumnya dari Valen, Oh & Partners.
"Itu adalah harapan kami bahwa pihak berwenang akan mengamati aturan hukum dan proses, untuk menghindari sidang umum prematur. "
Dia berharap pemerintah tegas terhadap kebocoran data barang sitaan.
"Kami akan terus dapat memfasilitasi apapun yang diminta."
"Namun, kami ingin membawa perhatian tentang proses penyelidikan tampaknya dikompromikan, dimana serangkaian kebocoran yang berkaitan dengan penyelidikan telah membuat olok-olokan di media sosial, secara real time," katanya.
"Penegak harus mengamati dan menjunjung tinggi profesionalisme ketat sepanjang waktu," tambahnya.
Penggeledahan dilakukan sejak Rabu (16/5/2018) dengan menyasar sejumlah properti milik mantan ketua koalisi Barisan Nasional tersebut.
Otoritas penegak hukum kemudian menghitung sejumlah barang yang mereka sita dari rumah maupun kondominium milik Najib.
Di antaranya 52 tas dengan berbagai merek ternama, 10 jam tangan mewah, dan uang tunai dari berbagai negara yang bernilai hampir Rp 2 miliar.
Sejumlah tas mewah yang disita sebagian bermerek Versace, Gucci, dan Oscar de la Renta dengan 15 boks Chanel yang disita dari kediaman Najib.