Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Menteri Dalam Negeri Malaysia Muhyiddin Yassin percaya sepenuhnya kepada satuan tugas dalam membongkar kasus dugaan korupsi pada lembaga investasi atau 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).
Termasuk terkait kemungkinan mantan Perdana Menteri Najib Tun Razak ditangkap dan dituntut dalam kasus tersebut.
"Mereka memiliki wewenang penuh untuk mengambil tindakan hukum yang tepat untuk menjamin keadilan dalam skandal 1MDB," kata Muhyiddin dalam konferensi pers setelah kunjungan kerja ke Bukit Aman, Senin (4/6/2018).
Ketika ditanya apakah mantan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak akan ditangkap dan dituntut, dia juga mengatakan itu adalah hak prerogatif dari tim investigasi.
Baca: Diduga Dipicu Soal Wanita, Pedagang Es Kelapa Bacok Rekannya Hingga Tewas
Begitu juga dalam mencari bantuan Interpol melacak berbagai orang terkait dalam penyelidikan 1MDB.
Pekan lalu, Satgas ini bertemu penyidik Singapura dan kedua belah pihak sepakat untuk bekerja sama untuk mengungkap skandal 1MDB.
Mereka akan mengumpulkan bukti, melacak dan memeriksa saksi dan memetakan jejak anggaran 1MDB dicuri dalam bentuk uang dan aset.
Kedua negara akan membantu satu sama lain untuk mengumpulkan bukti dan melacak saksi di Singapura sesegera mungkin.
Baca: Anggota Ormas Malaysia Ditangkap atas Ancaman Penembakan terhadap PM Malaysia
Pimpinan Satgas dan komisi Pemberantasan korupsi Malaysia (MACC) telah bertolak ke luar negeri untuk mencari bantuan dari berbagai badan, termasuk FBI dan Interpol untuk melacak jejak skandal 1MDB.
Ia memohon kepada otoritas internasional untuk red notice Interpol untuk Nik Faisal dan Low.
Sebelumnya 'KPK' Malaysia akan memeriksa Rosmah Mansor, istri mantan Perdana Menteri Najib Razak dalam penyelidikan skandal 1MDB.
Hal itu dikutip Reuters dari dua sumber di 'KPK' Malaysia, Jumat (1/6/2018).
Rosmah Mansor harus memenuhi panggilan MACC pada Selasa (1/6/2018) untuk memberikan keterangan sehubungan dengan penyelidikan skandal 1MDB.
Baca: Menteri Keuangan: Kami Ingin Tunjukkan ke Dunia Bahwa Malaysia Sekarang adalah Malaysia Baru