Dia telah terlibat dalam perusakan patung-patung Buddha pada bulan Desember tahun lalu.
Ini dilakukan dengan tujuan menghasut umat Islam dan Buddha.
Para pejabat India mengatakan bahwa baru-baru ini pemerintah Sri Lanka mulai menganggap NJT dengan serius.
Dalam satu serangan yang diadakan pada bulan Januari, banyak senjata, amunisi, senapan, peluru, dan propaganda agama telah disita dan merupakan milik NJT.
Terlibat dengan teoris internasional
Seperti Telegraph, dibeirtakan The New York Times bahwa Zaharan dicurigai sebagai otak di balik serangan ledakan bom Sri Lanka.
Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe bahkan mengatakan ada keterlibatan asing.
Diduga beberapa pelaku teror telah melakukan perjalanan ke luar negeri baru-baru ini.
Kata Mr Wickremesinghe, beberapa bukti menunjuk hubungan dengan ISIS, meskipun kelompok militan telah tersebut telah mengklaim bertanggung jawab.
Pemerintah mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah menangkap lebih dari 50 orang sehubungan dengan serangan itu, semuanya adalah orang Sri Lanka.
Dinas keamanan telah menangkap 24 tersangka dalam beberapa jam setelah pengeboman, menunjukkan pemerintah tahu di mana anggota kunci NJT dapat ditemukan.
Banyak ahli kontraterorisme mengatakan mereka masih merasa sulit untuk percaya bahwa kelompok Zaharan melakukan setengah lusin pemboman terkoordinasi dengan ketepatan yang mematikan.
Kebanyakan ahli mengatakan kelompok teroris internasional membantu.
Kemungkinan bahan peledak yang digunakan dalam serangan itu telah dikeluarkan ke Sri Lanka melalui kapal penyelundup yang dikenal luas membawa heroin, senjata ilegal dan barang selundupan lainnya ke pulau itu, kata pejabat keamanan yang bekerja di Sri Lanka.
Baca: Klaim Serangan di Sri Lanka, ISIS Rilis Foto Para Pelaku Pemboman Bunuh Diri
Zaharan perekrut Youtube
Menurut pejabat India yang dikutip dari The New York Times, Zaharan diyakini berusia akhir 30-an atau awal 40-an.
Ia dalah perekrut YouTube yang keras untuk kelompok NJT.
Dalam satu video ia muncul di depan gambar menara World Trade Center yang terbakar sejak serangan 11 September 2001, mendesak umat Islam untuk membunuh orang-orang yang tidak percaya
Hasil analisis forensik menunjukkan bahwa sebagian besar serangan dilakukan pelaku bom tunggal dan lokasi lainnya di hotel dilakukan oleh dua pria.