Karena bisnis tersebut mengalami penurunan permintaan khusus untuk pemesanan aging ikan paus.
Sumber protein satu ini secara bertahap dikalahkan dengan popularitas daging lainnya, setelah konsumsi tahunan memuncak pada 1960-an.
Perlu diketahui, daging ikan paus merupakan sumber protein yang populer di masa sulit ekonomi di negara itu setelah Perang Dunia II.
Pemerintah Jepang berencana mengurangi anggaran sebesar USD 46 juta dalam pemberian subsidi tahunan kepada pemburu paus.
Di belahan dunia lainnya, Norwegia dan Islandia merupakan dua negara yang memungkinkan dilakukannya perburuan paus komersil.
Namun kedua negara itu telah melihat terjadinya penurunan secara tajam terkait jumlah tangkapan selama beberapa tahun terakhir.
Hal itu terjadi menyusul kekhawatiran bahwa praktik tersebut akan merusak citra negara mereka di panggung dunia.
Norwegia dan Islandia sebelumnya telah melakukan tangkapan paus pada musim 2017-2018, namun hasil tangkapan mereka berada jauh di bawah target.