Padahal tempat tempat sampah sudah ditaruh di banyak tempat.
Demikian pula warga Indonesia sempat melakukan corat coret batu Gunung Fuji yang dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2014, sehari kemudian langsung ditayangkan di televisi Jepang.
Coretan itu antara lain "Clax Indonesia" dengan cat pylox warna oranye.
Pelanggaran lain juga menggunakan toilet bukan untuk buang air kecil/besar tetapi untuk nongkrong menghangatkan badan ramai-ramai bahkan sampai 20 orang, sehingga membuat kamar kecil tersebut ramai dan tidak bisa dipakai orang yang memerlukan untuk buang air.
Hal itu terjadi karena banyak orang asing tidak siap mendaki gunung, kedinginan, sakit lalu menghangati diri bersama-sama di dalam toilet tersebut.
Petugas Gunung Fuji pun akan menengur dan mengusir ke luar orang yang menggunakan toilet untuk menghangatkan diri ramai-ramai tersebut.
Baca: Shani JKT48 Tampil di Teater AKB48 di Akihabara Jepang
Baca: Dikabarkan Selingkuh, Menteri Lingkungan Hidup Jepang: Kita Tidak akan Membicarakan Masalah Pribadi
Antisipasi petugas Gunung Fuji juga dengan menyediakan kantor pos saat musim pendakian sekitar Juli-September dan setelah itu ditutup.
Cap khusus disediakan oleh kantor pos tersebut sebagai bukti pengiriman surat dari atas Gunung Fuji. Itulah kantor pos tertinggi di Jepang.
Mendaki Gunung Fuji ada dari berbagai jalur antara lain jalur Yoshida yang memiliki kesiapan darurat bagi yang sakit saat pendakian.
Ada pula jalur Subashiri, Gotemba, dan Fujinomiya jarak terpendek kedua pendakian ke Gunung Fuji.
Paling pendek adalah jalur Yoshida. Lama pendakian sekitar 5 jam, dan saat menuruni gunung bisa sekitar 3 jam, lebih cepat daripada pendakian.
Rute Subashiri banyak jalan berpasir sehingga kadang bisa berlari di atasnya sehingga jalan ini disebut "sunabashiri" yang berarti berlari di atas pasir.
Hati-hati jangan sampai terjungkal.
Sedangkan rute Gotemba adalah yang terlama dalam pendakian Gunung Fuji. Jara ini cukup jauh.