"Insting saya mengatakan dengan memasang poster di jalan ini akan membuahkan hasil (mendapatkan istri,-Red)," ujarnya.
Ia sengaja memasang poster di jalan di Kampung Kuala Dungun, bukan di kampungnya karena menganggap di sekitar daerah itu banyak wanita belum menikah.
Lelaki yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga ini mengatakan, saudara dan orang tuanya tidak mengetahui langkahnya memasang poster di jalan.
“Orang tua dan saudara kandung saya bahkan tidak tahu saya menggunakan metode ini untuk mencari jodoh," katanya.
Dorongan menikah, kata Nooraziro, datang karena ia bosan menjawab pertanyaan teman-temannya yang selalu bertanya kapan ia akan menikah.
Pertanyaan itu dilontarkan saat ia pergi makan bersama teman-temannya.
"Saya bosan menjawab pertanyaan itu dan saya ingin menggunakan cara ini untuk mendapatkan seorang istri," katanya.
Soal calon istrinya, Nooraziro mengaku tak mematok kriteria khusus.
Ia tak mempermasalahkan bentuk fisik.
Yang paling penting baginya, wanita itu mau menerima dirinya sebagai suami.
"Tidak masalah wanita itu seperti apa. Dia gemuk, kurus, jelek, selama dia bisa menerima saya sebagai suaminya," beber Nooraziro.
Setelah memasang poster di pinggir jalan itu, Nooarziro mengaku telah ada beberapa wanita yang menghubunginya.
ia berharap akan ada kecocokan di antara para wanita itu.
(Tribunnews.com/Daryono)