News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Cerita Dokter di Wuhan Tangani Pasien Virus Corona, Dipukuli hingga Pakaian Pelindungnya Dirobek

Penulis: Inza Maliana
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Jumlah kasus virus korona yang diketahui melonjak , 259 orang telah meninggal dan 11.791 orang telah terinfeksi di China oleh virus corona baru. (South China Morning Post)

TRIBUNNEWS.COM - Dokter dan perawat di Wuhan hingga kini mempertaruhkan hidup mereka untuk menangani pasien terjangkit virus corona.

Melansir dari South China Morning Post, seorang dokter di rumah sakit Wuhan mengatakan dia tidak berada di rumah selama dua minggu.

Bahkan selama shift tengah malam baru-baru ini, dia memiliki 150 pasien yang mengantri di klinik rawat jalan.

“Semua pasien gelisah. Di antara mereka menjadi putus asa setelah menunggu berjam-jam dalam cuaca dingin,” kata dokter yang tidak ingin disebutkan namanya itu.

Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan. (AFP/HECTOR RETAMAL)

Bakan di antara pasien itu ada yang ingin memukul para dokter karena mengantri terlalu lama.

"Saya mendengar satu di antara orang dalam antrian mengatakan dia telah menunggu begitu lama hingga dia ingin menikam kami."

"Saya khawatir. Membunuh beberapa dari kita (para dokter dan perawat) tidak akan mengurangi antrian, kan?” ungkapnya.

Menurutnya para dokter memahami kekhawatiran akan kekerasan yang akan dialami.

Pada hari Rabu (29/1/2020) waktu setempat, dua dokter di suatu Rumah Sakit Wuhan dipukuli.

Sang dokter dipukul oleh anggota keluarga pasien pengidap pneumonia yang disebabkan oleh virus corona.

Bahkan dalam laporan Beijing Youth Daily satu di antara pakaian pelindung dokter dirobek di zona yang terinfeksi coronavirus.

“Emosi semakin tinggi karena rumah sakit telah berada dalam kapasitas maksimal sejak awal Januari."

"Banyak yang tidak dapat menemukan tempat tidur."

"Tapi apa yang bisa kita lakukan?” Kata dokter, yang meminta namanya tidak dipublikasikan karena ia tidak berwenang untuk berbicara tentang masalah tersebut.

ILUSTRASI (Seorang perawat memegang tangan pasien di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan untuk menenangkannya) (Xinhua/Xiong Qi)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini