Dikutip dari Reuters, akibat penyebaran virus corona ini, pasar saham dan komoditas China turun tajam pada Senin (3/2/2020).
Hal tersebut terjadi lantaran, investor tidak mau mengambil risiko.
Ini juga sebagai respons terhadap meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran virus corona baru di seluruh China.
Shanghai Composite index, SSEC turun 8 persen pada level terendah sejak Februari 2019.
Jika kerugian terus berlanjut, maka akan menjadi penurunan harian terbesar sejak 2015.
Tak hanya itu, komoditas yang diperdagangkan di Shanghai juga jatuh, menyusul penurunan global.
Minyak mentah Shanghai ISCCv1, biji besi Dalian DCIOCv1 dan tembaga Shanghai SCFCv1 semuanya turun dengan batas hariannya.
Dikutip dari Reuters, akibat penyebaran virus corona ini, China tengah menghadapi puncak keterasingan.
Hal tersebut lantaran negara-negara lain melakukan pembatasan perjalanan, maskapai menunda penerbangan, dan pemerintah mengevakuasi warganya.
Hal tersebut berisiko memperburuk pelambatan ekonomi terbesar kedua di dunia.
27 negara telah meloporkan lebih dari 130 kasus, namun belum ada yang fatal.
Sebagian dari mereka adalah orang yang baru-baru ini bepergian ke atau berkunjung dari Hubei.
World Health Organization (WHO) telah menyatakan wabah virus corona sebagai darurat kesehatan global pada Jumat (31/1/2020).
Meski demikan, WHO mengatakan pembatasan perdagangan dna perjalanan global tidak diperlukan.