Mereka ditolak beberapa rumah sakit karena kurangnya tempat tidur.
Mereka kembali ke rumah dan berusaha merawat ayahnya yang sakit parah.
Chang menambahkan dalam surat wasiatnya meninggalnya ayahnya adalah pukulan besar bagi ibunya yang sudah kelelahan akibat penyakit itu. Ibu Chang akhirnya menyerah pada virus juga.
Setelah merawat orangtuanya yang terinfeksi selama berhari-hari di rumah, Chang dan istrinya juga terinfeksi Covid-19. Dia tidak bisa masuk ke rumah sakit sampai kondisinya memburuk.
• Mahasiswa Berikan Rapor Merah Ganjar Saat Turun Panggung, Begini Isinya
Kisah ini ditulis dalam surat wasiat. Di akhir tulisannya, dia berkata kepada orang-orang yang dicintainya, termasuk putranya yang belajar di Inggris, menyatakan dia melakukan yang terbaik sebagai seorang anak yang berbakti kepada orangtua.
"Perpisahan, untuk mereka yang kucintai dan mereka yang mencintaiku," tulis Chang.
Dokter Meninggal
Dokter senior dari rumah sakit di kota Wuhan, China meninggal dunia akibat novel coronavirus atau wabah Covid-19.
Berdasar laporan media pemerintah melalui CCTV, Direktur Rumah Sakit Wuchang, Wuhan, Liu Zhimming meninggal Selasa pagi (18/2).
Semasa hidup, Liu Zhimming dikenal sebagai seorang ahli bedah saraf. Kematian Liu Zhimming terjadi setelah laporan Li Wenliang pada awal bulan ini.
• Terjaring Razia di Hotel Mawar, Wanita Cantik di Lampung Menyesal Karena Belum Sempat Penetrasi
Dikutip dari Time, Li Wenliang yang merupakan dokter berusia 34 tahun di Wuhan, dikenai sanksi setelah merekam keadaan rumah sakit yang menangani Corona.
Li Wenliang merekam dan membagikan risiko bagi petugas kesehatan yang berada di garis depan saat menangani Covid-19 ini. Lebih dari 1.700 pekerja medis telah terinfeksi oleh Vorona.
Berdasar data dari Komisi Kesehatan Nasional China, setidaknya enam orang petugas medis telah meninggal.
Sebuah pengumuman dipasang di toko Ramen di Osaka yang menolak masuk warga China karena takut terinfeksi virus corona, tetapi paling bawah pengumuman juga menyebutkan