Shi bahkan merasa bahwa Hu Ping sangat beruntung mendapat kamar perawatan di kota perbatasan ini.
Sedangkan di luar sana masih banyak orang yang meninggal karena tidak mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Saya mendengar dari berita bahwa satu dua pasien meninggal karena mereka tidak dirawat," ungkapnya.
Kendati demikian, dia tidak tahu pasti sampai kapan Hu Ping harus menjalani proses medis ini.
"Bahkan jika dia mendapatkan perawatan yang baik sekalipun, ini akan membutuhkan waktu dua atau tiga tahun (untuk pulih)."
"Bahkan jika dia sudah sembuh, masih ada kemungkinan kambuh lebih buruk lagi," tutur Shi.
Shi Xiaodi bertemu dengan Hu Ping delapan tahun lalu saat bersekolah di universitas yang sama.
Setelah menjalin hubungan selama tiga tahun, mereka berencana untuk menikah Januari 2020 ini.
Namun, vonis leukemia dan wabah corona yang menyerang Hubei membuat rencana keduanya hancur.
Kendati demikian, Shi menegaskan pernikahannya hanya ditunda saja.
"Kami percaya diri bisa melewati ini semua," katanya.
"Kami akan menikah ketika keadaannya sudah lebih baik."
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)