TRIBUNNEWS.COM - India akan menutup bangunan ikonik di sana yakni Taj Mahal.
Situs warisan UNESCO itu akan resmi ditutup untuk para wisatawan mulai Selasa (17/3/2020).
Pemerintah India melakukan upaya ini untuk menekan penyebaran pandemi global Covid-19.
Pada Senin lalu, Kementerian Pariwisata India mengonfirmasi hal ini.
"Semua tiket monumen dan museum lainnya akan ditutup sampai 31 Maret," cuit Menteri Pariwisata India, Prahlad Patel.
Baca: 8 Tempat Terlarang Dilintasi Pesawat, Machu Picchu Hingga Taj Mahal
Baca: WNA Asal India Ditemukan Tewas di Bekasi, Korban Ditangani Sesuai SOP Kemenkes
Taj Mahal terkenal dengan keindahan arsitektur dan penampakan yang megah.
Badan Kebudayaan PBB, UNESCO bahkan menyebut Taj Mahal adalah permata seni Muslim.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan istrinya juga pernah mengunjungi situs warisan dunia ini.
Taj Mahal dibangun Kaisar Mughal Shah Jahan pada abad ke 17.
Bangunan ini bagaikan magnet para wisatawan luar negeri.
Menurut Al Jazeera, keuntungan yang dihasilkan wisata kebudayaan ini mencapai USD 11,6 juta atau sekira Rp 174 Miliar pada kurun waktu 2018-2019.
Keputusan pemerintah menutup Taj Mahal, situs yang paling banyak dikunjungi di India ini terjadi setelah pertemuan darurat dengan bank sentral.
Mereka mengatakan akan menyuntikkan uang tunai ke pasar keuangan sebesar $ 13,5 miliar atau sekitar Rp 206 Miliar untuk mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi.
Selain Taj Mahal, India juga menutup sejumlah lokasi pusat massa berkumpul lainnya.