TRIBUNNEWS.COM - Kota Guayaquil, Ekuador merupakan pusat penyebaran wabah Covid-19 di negara itu.
Kini warga setempat, utamanya tim medis, tengah berjuang menguburkan para korban meninggal dengan baik.
Dikutip dari France24, jenazah korban Covid-19 di Ekuador disimpan di rumah atau dikubur di ladang.
Bahkan ada yang disimpan di tempat pendingin.
Foto kontainer raksasa berpendingin berada di luar rumah sakit umum di kota muncul pada minggu ini.
Baca: Update Corona Global 8 April 2020 Pukul 5.00: Ada 11.059 Kasus Baru di Prancis, Total 109.069 Pasien
Baca: Korban Meninggal Makin Banyak, Petugas TPU Tegal Alur Gunakan Alat Berat untuk Gali Makam
Baca: Zainudin Amali Minta Setiap Federasi Perhatikan Atlet dan Wasit yang Terdampak Covid-19
Pemerintah mengonfirmasi ada tiga kontainer yang digunakan untuk menyimpan mayat sampai pemakaman dapat disiapkan.
Hal ini lantaran pelayanan kesehatan, pemakaman, dan rumah duka di Ekuador terlalu padat.
Untuk mencegah penyebaran virus, jam malam yang ketat untuk membatasi gerak penduduk Ekuador juga diberlakukan.
Namun kini memakamkan jenazah corona di Ekuador kini menjadi masalah serius.
Bau Menyengat
Untuk diketahui, sempat ada video yang viral di media sosial di mana sebuah keluarga hendak memakamkan anggota keluarga mereka.
Sebagian orang dalam video itu memilih untuk menyimpan tubuh korban Covid-19 yang meninggal di rumah mereka selama berhari-hari, dan mereka harus menunggu jenazah dikumpulkan oleh pihak berwenang.
Baca: Pep Guardiola Sumbang Rp 17,7 Miliar untuk Pencegahan Covid-19
Baca: Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Pemkot Solo Perpanjang Status KLB Hingga 26 April
Antrean kendaraan dengan peti mati terlihat 'membentuk' pemakaman di luar.
"Kami tidak bisa lepas dari bau yang berasal dari mayat" ungkap Glenda Larrea Vera, tetangga keluarga yang menyimpan mayat di rumah mereka.