News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Amerika Serikat

Tiga Opsir di TKP Kematian George Floyd Didakwa Membantu Pembunuhan: Terancam 40 Tahun Penjara

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dari kiri, Derek Chauvin, J Alexander Kueng, Thomas Lane, dan Tou Thao. Chauvin didakwa melakukan pembunuhan tingkat dua atas George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah ditahan olehnya dan petugas kepolisian Minneapolis lainnya pada 25 Mei. Ada pun Kueng, Lane, dan Thao dituduh membantu dan bersekongkol dengan Chauvin.

Petugas lain, Thomas Lane, J. Kueng dan Tou Thao menghadapi hukuman maksimum yang sama karena mereka dianggap telah membantu dan bersekongkol.

Ketiga pria itu ditahan pada Rabu malam (3/6/2020) ada pun Chauvin ditangkap pada minggu lalu dan masih ditahan. 

Mencari Keadilan

Berbagai dakwaan terhadap setiap petugas itu akan menawarkan lebih banyak opsi kepada juri untuk menemukan bahwa mereka bersalah.

Dakwaan itu selama ini dicari oleh Jaksa Agung Minnesota, Keith Ellison.

Dia menyebut protes akibat kematian George Floyd itu dramatis dan perlu.

Dia juga mengatakan bahwa semestinya Floyd ada di sini dan (sayangnya) dia tidak ada.

"Hidupnya sangat berharga dan kami mencari keadilan," ungkap Ellison, yang memperingatkan memenangkan vonis akan sulit dan mengatakan bahwa tekanan publik tidak akan memengaruhi keputusannya.

Baca: Diungsikan ke Bunker Saat Demonstran Dekati Gedung Putih, Donald Trump Diejek Bunker Boy Pengecut

Dakwan Dianggap Belum Cukup

Ratusan pengunjuk rasa berada di Washington Square, kota New York ketika dakwaan itu diumumkan.

Seorang pemrotes bernama Jonathan Roldan merespons dakwaan, "Itu tidak cukup."

Dia bersikeras para polisi itu semestinya didakwa sejak awal.

"Saat ini kami masih turun ke jalan karena tidak cukup mereka hanya ditangkap. Perlu ada perubahan sistematis," ujarnya.

Ben Crump, seorang pengacara keluarga Floyd menyebut dakwaan itu sebagai momen pahit dan sebuah langkah maju yang signifikan menuju keadilan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini