"Dia hidup sampai hampir 90 tahun dan dia selalu membereskan panci, seperti kalau Anda punya sesuatu di atas kompor yang ditinggalkan dan melihat ke dalam panci lalu mengaduknya.
"Dia dikenal sering melakukannya, dan ketika kami tinggal di sana, kami selalu mendengarnya setiap kali mengaduk-aduk panci ketika kami memiliki sesuatu di atas kompor."
"Kamu bisa mendengar seseorang mengambil tutupnya tetapi tidak ada orang di dapur."
Sylvia berujar ada banyak desas-desus di sekitar rumah, dengan "beberapa cerita menarik saat dihantui".
Seorang calon pembeli hendak menempati rumah itu, tetapi dia berubah pikiran setelah mengetahui butuh biaya sekitar 64.000 poundsterling (Rp 1,13 miliar) untuk merenovasi rumah.
Lalu penduduk setempat membandingkannya dengan rumah terkenal di Amityville, lokasi seorang pria menembak dan membunuh enam anggota keluarganya.
Sylvia mendapat ratusan tanggapan. Seorang warganet menulis, "Ya itu (dihantui).
Saya mengalaminya tiga kali di sana dan temanku yang tinggal di sana mengalami lebih dari itu."
"Kami benar-benar mengalaminya bersama dan kami masih membicarakannya."
Warganet lain menimpali, "Kemungkinan cerita hantu akan tetap ada di sana dan siapa pun yang tinggal di rumah itu akan mengalaminya."
Warganet ketiga mengatakan, mereka pernah mengunjungi rumah itu dan melaporkan "banyak suara aneh di langit-langit dan dinding."
Sylvia khawatir dia akan gagal menjual rumah itu, karena cerita-cerita horor yang beredar membuat para calon pembeli menjauh.
Dia berkata, "Mungkin perlu dibongkar untuk memindahkannya kecuali jika benar-benar ditutup."
"Ini disayangkan. Kami tahu seseorang akan menghuni tempat yang bagus dengan nilai sejarah dan sedikit cerita."
"Kami mungkin tidak akan merobohkan rumah. Kami mungkin akan merenovasinya atau mencarikan tempat, kecuali memang harus dirobohkan." (Aditya Jaya Iswara)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rumah Berhantu di AS Tak Laku Dijual Gratis, Begini Cerita Horornya"