Menurut Prof Kin-Chow Chang, meski tak terlalu mematikan, manusia harus tetap waspada.
Virus tersebut kini dinamai para peneliti G4 EA H1N!.
Dinilai, virus ini dapat berkembang biak di sel-sel yang melapisi saluran udara manusia.
Para peneliti menemukan bukti jika virus ini menginfeksi para pekerja di Industri babi di China.
Vaksin flu saat ini tampaknya belum terlalu melindungi dari virus.
"Saat ini kita sedang teralihkan dengan virus corona dan memang seharusnya begitu, tapi kita tak boleh lupa akan potensi virus baru yang berbahaya," jelas Prof Kin-Chow Chang di Universitas Nottingham di Inggris.
Baca: Bupati Perpanjang Masa Tanggap Darurat Covid-19 di Banyumas Hingga Sebulan Lagi
Baca: Ahli Medis Selidiki Gejala Baru Virus Corona pada Sejumlah Pasien: Ringan tapi Tidak Sembuh-sembuh
Baca: Kecelakaan Pesawat di Pakistan: Pilot Bahas Virus Corona dan Abaikan Peringatan Menara Pengontrol
Sementara Prof James Wood, kepala Departemen Kedokteran Hewan di University of Cambridge memperingatkan para pekerja di ternak.
Pasalnya, beberapa penelitian menemukan patogen baru pada hewan ternak.
Hewan ternak juga memiliki kontak yang lebih besar dengan manusia, dibandingkan dengan hewan liar.
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)