Melansir Reuters, menurut pengumuman 27 Juni yang dirilis oleh Administrasi Keselamatan Maritim Hainan, China menjadwalkan lima hari latihan dari hari Rabu di dekat Paracels. Vietnam memiliki klaim yang tumpang tindih dengan China atas Paracels.
Vietnam dan Filipina telah menjadi penentang China di kawasan regional yang paling vokal terhadap apa yang mereka lihat sebagai aksi yang melampaui batas di Laut China Selatan dan mengabaikan batas-batas yang digariskan dalam hukum maritim internasional.
China mengklaim yurisdiksi historis lebih dari 80% wilayah laut tersebut.
Hanoi dan Manila memperingatkan akan meningkatnya rasa tidak aman di Asia Tenggara pada pertemuan puncak ASEAN Jumat lalu, di tengah kekhawatiran, termasuk dari Amerika Serikat, bahwa China menggunakan sampul pandemi coronavirus untuk meningkatkan kegiatan angkatan laut dan meningkatkan klaim teritorialnya.
Meskipun Filipina tidak memiliki klaim atas Paracels, Lorenzana mengatakan China mengadakan latihan di luar perairannya sendiri tidak dapat diterima.
"Itu sangat memprihatinkan, kami sangat khawatir," kata Lorenzana.
"Melakukannya di daerah yang diperebutkan maka itu akan, Anda tahu, membunyikan lonceng alarm untuk semua negara terkait. Itu sangat provokatif," tambahnya.
Menurut jurubicara Vietnam Le Thi Thu Hang, Kementerian Luar Negeri Vietnam mengirim nota diplomatik ke China untuk menentang latihan-latihan yang secara serius melanggar kedaulatan Vietnam.
"Latihan itu semakin memperumit situasi, dan merusak hubungan antara China dan ASEAN", katanya.
Baca: AS Semakin Intens Lakukan Aktivitas Militer di Laut China Selatan, Tanda-tanda Siap Gempur Tiongkok?
Vietnam mengatakan pada bulan April bahwa salah satu kapal penangkap ikannya ditenggelamkan oleh kapal pengawas maritim Tiongkok.
Tiongkok menyebut klaim maritim Vietnam ilegal dan ditakdirkan untuk gagal.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Aksi Tiongkok di Laut China Selatan bikin marah Amerika, Vietnam dan Filipina