Lebih lanjut, tim penyelamat kini fokus untuk mematikan saluran gas utama demi menjaga keamanan daerah tersebut.
Menurut Linda Foy, juru bicara Baltimore Gas and Electric Co., setelah dimatikan, perusahaan akan bekerja untuk melakukan perbaikan.
Foy menambahkan, perusaahaan akan menemukan apa yang menyebabkan ledakan tersebut.
Baca: PGN: Kebocoran Pipa Gas di Cakung Sudah Tertangani
Baca: Ada Pipa Gas Bocor di Cakung, SPBU Dekat Lokasi Ditutup Sementara
Peristiwa Kebocoran Gas
CNN sempat melaporkan, pada Agustus lalu, ledakan gas menghancurkan gedung di pusat perbelanjaan di Columbia, Maryland.
The Baltimore Sun melaporkan, September lalu kebocoan gas alam dari pipa tua meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Sun melaporkan, untuk menanggapi insidn ini, Baltimore Gas and Electric Co. berupaya mengganti pipa.
Tetapi, penggantian pipa ini diperkirakan akan memakan waktu sekrira dua dekade.
Juru cara perusaahan, Tasha Jamerson mengaku, dia tak dapat mengomentari tentang ledakan di Baltimore ini, apakah ada masalah dengan pipa di daerah tersebut.
Baca: Pipa Gas Cirebon-Semarang Akan Dibangun Setelah 14 Tahun Mandek
“Keselamatan adalah prioritas pertama kami, kami bekerja untuk mengamankan tempat kejadian berasama pemadam kebakaran," katanya kepada CNN.
“Setelah kami mematikan gas, saat itu lah kami masuk dan bekerja mencari penyebabnya,” tambahnya.
Di situs webnya, Baltimore Gas and Electric, perusahaan gas tertua di negara itu, mengatakan pihaknya menyediakan gas untuk lebih dari 680.000 pelanggan dan memiliki lebih dari 7.600 mil pipa gas alam.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)