News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presiden Belarusia Lukashenko Tantang Warganya: Tak Ada Pemilihan Ulang Sampai Kalian Membunuh Saya!

Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan tidak akan ada pemilihan baru sampai kalian membunuh saya.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Belarusia Alexandr Lukashenko, menantang warganya yang protes lantaran dirinya terpilih kembali menjadi Presiden Belarusia.

Padahal, ia tengah menghadapi tantangan terbesar dalam pemerintahan Belarusia selama 26 tahun terakhir.

Gelombang protes dan pemogokan massal secara besar-besaran terjadi sejak ia terpilih kembali pada 9 Agustus lalu.

"Kami sudah mengadakan pemilihan. Sampai Anda membunuh saya, tidak akan ada pemilihan lain," katanya kepada para pekerja di sebuah pabrik traktor, Senin (17/8/2020), dikutip dari Sky News.

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan tidak akan ada pemilihan baru "sampai kalian membunuh saya." (Sky News)

Baca: Ribuan Orang Turun ke Jalanan Belarus, Abaikan Pandemi Corona untuk Peringati Hari Kemenangan PD II

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan, Inggris tidak menerima hasil pemilihan "curang" di Belarusia.

Dominic Raab menyerukan penyelidikan harus segera dilakukan, menyusul kecurigaan atas surat suara saat pemilihan.

Ia juga mengutuk tindakan kekerasan yang dilakukan otoritas Belarusia saat terjadi protes damai atas terpilihnya kembali Lukashenko.

"Mereka (pemilu baru) tidak akan terjadi."

"Tekan protes damai yang mengikuti pemilihan presiden yang curang ini."

"Inggris tidak menerima hasilnya," ujar Raab dalam cuitannya pada Senin (17/8/2020).

Dia mengatakan pemerintah akan bekerja dengan mitra internasional untuk memberikan sanksi.

Terlebih kepada mereka yang bertanggung jawab dan meminta pertanggungjawaban pihak berwenang negara.

"Dunia telah menyaksikan suramnya kekerasan yang digunakan oleh otoritas Belarusia untuk mendukung."

"Kami sangat membutuhkan penyelidikan independen melalui OSCE terhadap kekurangan yang membuat pemilu tidak adil, serta represi mengerikan yang mengikutinya," paparnya.

Puluhan ribu pendukung oposisi berunjuk rasa di ibu kota Belarusia. Hal itu untuk menentang hasil pemilihan yang memanangkan Alexander Lukashenko sebagai Presiden Belarusia.

Baca: Belarusia Cegah Usaha Pembunuhan Capres, Svetlana Tikhanovskaya Lari ke Lithuania

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini