TRIBUNNEWS.COM - Kapal tanker New Diamond yang membawa sekira dua juta barel minyak di Samudra Hindia, di lepas pantai timur Sri Lanka terbakar.
Kapal perang Rusia dan India diterjunkan untuk memadamkan api yang berkobar di kapal tanker tersebut.
Dari foto yang beredar, terlihat asap hitam membumbung tinggi.
Mengutip Al Jazeera, New Diamond melakukan perjalanan dari Kuwait menuju pelabuhan Paradip di India.
Kargo kapal tanker tersebut berisi 270.000 ton minyak mentah dan 1.700 ton solar.
Baca: Di Atas Kapal Phinisi, Anis Matta: ADAMA Bisa Kembalikan Kejayaan Makasar sebagai Kota Internasional
Baca: Jarang Diketahui Penumpang, Ini 5 Fitur Tersembunyi yang Ada di Kapal Pesiar
Juru bicara Angkatan Laut Kapten Indika de Silva mengatakan, pihak kapal tanker mengeluarkan panggilan darurat pada Kamis (3/9/2020).
Kapal itu memiliki awak 18 orang Filipina dan lima orang Yunani.
Satu anggota awak hilang, satu lagi terluka, menurut Angkatan Laut, sisanya diselamatkan dari kapal berbendera Panama.
"Sebuah kapal penjaga pantai India dan salah satu kapal kami sekarang dalam proses memadamkan api yang telah menyebar ke dek area layanan kapal tanker itu," kata de Silva kepada kantor berita AFP.
Tidak ada bahaya kebocoran langsung dari kapal yang tertabrak itu, tambahnya.
Baca: Lari Saat Kapal Barcelona Tenggelam, Lionel Messi Dicap Pengkhianat Terbesar
Untuk diketahui, jarak terbakarnya kapal tanker tersebut dengan kota pesisir Sangamankandi Point kurang lebih 60 kilometer.
Foto-foto yang diambil oleh Angkatan Udara Sri Lanka menunjukkan kerusakan parah pada corong kapal tanker, dan asap hitam pekat dan api berasal dari jembatan, yang berada tepat di belakang area kargo.
Bantuan Rusia dan India
Lebih lanjut, dua kapal perang Rusia, yang berada di pelabuhan selatan Sri Lanka, Hambantota untuk mengambil makanan dan air, kini menuju ke lokasi New Diamond untuk membantu penyelamatan.
India mengirim tiga kapal angkatan laut dan dua lagi kapal penjaga pantai selain menyediakan pengintaian udara.
Baca: Prancis Kerahkan Kapal Induk Charles de Gaulle ke Laut Mediterania Timur