Menolak operasi
Untuk membantunya merasa "normal", gadis itu lalu dirujuk ke spesialis prostetik untuk mengganti payudara kirinya yang lebih kecil.
Setelah beberapa kali konsultasi dia diberi filler payudara prostetik untuk dimasukkan ke dalam bra kirinya, agar ukuran payudara kirinya bisa sama besar dengan payudara kanan.
"Setiap 6 bulan aku harus mengukur payudaraku dan membuat yang baru. Aku benci menjadi berbeda."
"Aku tahu ini bukan hanya 'pertumbuhan lambat' dan memutuskan untuk menyelidikinya sendiri."
Rebecca lalu berselancar di internet dan menemukan laporan tentang Poland Syndrome.
Ia menjelaskan, kelainan pertumbuhan bawaan itu diidap pria dua kali lebih banyak dari wanita, dan peluang orang-orang mengidapnya hanya 1:100.000. Sangat jarang terjadi.
Kekasihnya Kyle Officer (22) terus memberinya dukungan dan setelah Rebecca mengetahui kelainan yang diidapnya, dia langsung menerimanya dengan lapang dada.
Kyle sendiri sudah mengenalnya sejak kuliah dan menerimanya apa adanya.
"Itu adalah momen yang mengubah hidupku," kata Rebecca.
"Aku lalu mendatangi dokterku lagi membawa semua penelitianku, dan karena kondisinya sangat jarang butuh beberapa saat bagi penelitian mereka untuk menyamai penelitianku."
"Saat usiaku 18 tahun dokter akhirnya sepakat denganku dengan mendiagnosisnya, bahwa sebenarnya, itu benar kondisi yang kualami selama bertahun-tahun dengan susah payah."
Rebecca berkata inilah yang kemudian menjadi titik balik baginya untuk percaya diri menunjukkan badannya.
"Daripada menyembunyikan kondisiku, aku membuat kanal YouTube semisal ada wanita atau pria lain mengalami apa yang kualami."