TRIBUNNEWS.COM - Gedung Putih mengatakan hari Jumat (2/10/2020) bahwa Presiden Donald Trump mengalami kelelahan setelah tertular Covid-19.
Dilansir wkbn.com, Presiden Trump diberi campuran antibodi eksperimental untuk virus yang telah menewaskan lebih dari 205.000 orang Amerika dan menyebar ke jangkauan tertinggi pemerintah AS itu.
Dokter yang merawat Trump, Komandan Angkatan Laut Dr. Sean Conley, mengungkapkan pada hari Jumat bahwa presiden Trump menerima dosis campuran antibodi eksperimental dari Regeneron yang sedang dalam uji klinis.
"Beliau menyelesaikan infus tanpa insiden," kata Dr. Conley dalam pernyataan itu.
Dr Conley mengatakan Trump "tetap lelah tetapi dalam semangat yang baik".
Baca: UPDATE Hal-hal yang Perlu Diketahui tentang Donald Trump Positif Corona, Kini Dibawa ke Rumah Sakit
Baca: Pertama Kalinya Kim Jong Un Beri Simpati Pemimpin Dunia Terinfeksi Covid-19, Doakan Donald Trump
Ia juga mengatakan bahwa tim ahli sedang mengevaluasi presiden dan ibu negara sehubungan dengan langkah selanjutnya.
Trump juga mengonsumsi zinc, Vitamin D, melatonin, dan obat lain.
Sementera itu, Ibu negara, yang berusia 50 tahun, mengalami "batuk ringan dan sakit kepala," lapor Conley.
Sedangkan anggota keluarga pertama lainnya, termasuk putra Trump, Barron, yang tinggal di Gedung Putih, dinyatakan negatif.
Dalam sebuah pernyataan Jumat malam, Regeneron mengonfirmasi bahwa Trump diberikan campuran antibodi REGN-COV2 sebagai bagian dari "permintaan iba".
Food and Drug Administration mengizinkan perawatan yang sebelumnya tidak diterima, untuk merawat pasien yang sakit ketika tidak ada pengobatan lain lagi yang tersedia.
Program itu ditujukan untuk pasien dengan kondisi serius atau mengancam jiwa yang tidak memiliki pilihan pengobatan yang layak atau tersedia, serta tidak dapat berpartisipasi dalam uji klinis yang sedang berlangsung.