Boomingnya ekspor China telah didorong oleh permintaan yang kuat untuk pasokan medis, serta peralatan elektronik.
Hal ini dipicu kebijakan bekerja dari rumah atau Work from Home (WFH) yang diterapkan selama pandemi.
Baca juga: Ribuan Orang di China Terinfeksi Brucellosis di Tengah Pandemi Covid-19, Apa Itu?
Kendati demikan, para analis telah memperingatkan bahwa kebangkitan virus di seluruh dunia, dan kebijakan sistem penguncian (lockdown) yang kembali diberlakukan di Eropa, dapat melumpuhkan permintaan.
Pada akhirnya ini akan berdampak negatif pada kinerja perdagangan China bulan depan.
Ekonomi terbesar kedua di dunia ini diharapkan menjadi satu-satunya di antara negara-negara lain yang berhasil mengamankan pertumbuhan tahun ini.
Setelah penurunan drastis dalam tiga bulan pertama tahun 2020, Produk Domestik Bruto (PDB) China kembali tumbuh pada kuartal kedua dan semakin meningkat dari Juli hingga September, masing-masing meningkat sebesar 3,2 persen dan 4,9 persen.