TRIBUNNEWS.COM - Donald Trump nyaris mengakui kekalahannya dalam pilpres Amerika 2020, namun dengan cepat menyesuaikan kata-katanya saat kalimatnya tertuju pada pengakuan formal kemenangan Joe Biden.
Seperti yang dilansir The Guardian, Donald Trump muncul secara formal untuk pertama kalinya sejak deklarasi kemenangan Biden.
Trump menggelar konferensi pers di Gedung Putih untuk memberikan informasi terbaru tentang Operation Warp Speed, upaya membuat vaksin untuk Covid-19.
Acara yang dihadiri oleh Wakil Presiden Mike Pence dan koordinator satuan tugas virus corona Deborah Birx, berlangsung satu hari setelah AS mencatat rekor harian lebih dari 160.000 kasus baru.
Saat pidato, tampak Donald Trump "keceplosan" saat ia membicarakan kemungkinan lockdown di bawah pemerinahan Joe Biden.
Baca juga: Kalah Pilpres AS, Pakaian Patung Lilin Donald Trump di Madame Tussauds London Diganti Baju Golf
Baca juga: 6 Hal yang Bisa Dilakukan Donald Trump di 2 Bulan Terakhir Jabatannya, Termasuk Menghasilkan Uang
"Idealnya kami tidak mau lockdown," ujar sang presiden di hadapan para reporter di Rose Garden.
"Aku tidak akan melakukannya, pemerintahan ini jelas tidak akan melakukan lockdown."
"Semoga ..... (pemerintahan selanjutnya, red) apapun yang terjadi di masa depan, siapa yang tahu pemerintahan yang mana yang menjalankan."
"Aku rasa waktu yang akan menjawabnya, tapi aku bisa yakinkan pemerintahanku ini tidak akan lockdown."
Sementara itu, Donald Trump masih memiliki waktu 2 bulan sebelum akhirnya presiden terpilih Joe Biden dilantik.
Di masa transisi ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan Donald Trump, di antaranya:
1. Mengeluarkan perintah eksekutif
Meski perubahan besar pada undang-undang membutuhkan pemungutan suara di Kongres - yang kemungkinan besar tidak akan terjadi - ada beberapa hal yang dapat Trump lakukan dengan goresan penanya.
Dalam beberapa tahun terakhir, 'bebek pincang' telah digunakan oleh Presiden untuk membuat perintah untuk membatasi tindakan presiden selanjutnya.