Misalnya, salah satu tindakan terakhir Obama saat menjabat adalah menetapkan lima monumen nasional baru - melindungi 550 juta hektar tanah dan air, karena khawatir Trump akan memangkas peraturan lingkungan.
Sementara itu, dikabarkan rencana terakhir Trump yaitu membuat aturan yang lebih ketat tentang visa imigran.
Perintah lain yang diperdebatkan yaitu penyalurkan dana Covid-19 kepada orang tua di daerah di mana distrik sekolah ditutup, yang dapat digunakan untuk pendidikan swasta.
Biden dapat membatalkan perintah eksekutif Trump ketika dia menjabat, tetapi perlu waktu untuk melakukannya.
2. Memberi pengampunan
Biasanya, presiden yang akan segera keluar menggunakan minggu-minggu terakhir mereka di kantor untuk memberikan pengampunan.
Misalnya Obama meringankan 330 hukuman pada hari terakhirnya menjabat - yang terbanyak dalam catatan - meskipun dia telah menggunakan kekuasaan dengan bijak untuk sebagian besar masa kepresidenannya.
Banyak dari mereka yang diampuni atau diringankan hukumannya oleh Obama adalah pelaku narkoba yang menurutnya mendapat hukuman yang tidak adil.
Namun di minggu-minggu terakhirnya, Obama juga mengeluarkan grasi kepada whistleblower Chelsea Manning Wikileaks.
Sementara itu, Trump sebelumnya telah menggunakan kuasa pengampunan Presiden untuk memaafkan teman dan sekutu politiknya, termasuk pembunuh bayaran Roger Stone dan penipu kampanye Dinesh D’Souza.
Daftar pengampunan Trump dapat mencakup orang-orang yang dicurigai melakukan kejahatan yang terkait dengan kampanyenya tahun 2016, atau seruan ke Ukraina yang menyebabkan pemakzulannya.
Bisa juga termasuk orang-orang yang diduga melakukan kejahatan yang terkait dengan kepentingan bisnisnya.
Meski begitu, Trump selalu berpendapat bahwa dia memiliki kekuatan untuk memaafkan dirinya sendiri, dia men-tweetnya beberapa kali.
3. Menghasilkan uang