Ibu Negara akhir-akhir ini sangat fokus pada warisannya.
Satu hal yang dipertimbangkan Melania adalah sebuah buku, meskipun kemungkinan besar bukan memoar, yakni tulisan pasca meninggalkan Gedung Putih yang merupakan tradisi yang dianut sebagian besar Ibu Negara AS.
Memoar Michelle Obama "Becoming" dan memoar Laura Bush "Spoken from the Heart" adalah buku terlaris selama ini.
Sebaliknya, Melania Trump disebut 'bermain-main' dengan menulis buku yang fokus pada sejarah Gedung Putih atau mungkin berpusat pada proyek desain yang dia selesaikan saat menjadi Ibu Negara, menurut sumber industri penerbitan.
Ibu negara sekarang fokus pada Mar-a-Lago dan memastikan transisi yang mulus saat keluar dari Gedung Putih bersama putranya, Barron (14).
Dilaporkan sejumlah renovasi berlangsung di Mar-a-Lago sebelum keluarga Presiden Trump pindah.
Seperti memperbaiki kamar mandi, lukisan yang ada di dalamnya, hingga mempercantik ruang-ruang di rumah yang bakal menjadi tempat tinggal permanen mereka.
Bukan renovasi besar, sebab Mar-a-Lago sendiri merupakan National Historic Landmark dan perlu izin khusus untuk merubahnya.
"Rasanya seperti tinggal penuh waktu di hotel yang bagus," kata Laurence Leamer, penulis 'Mar-a-Lago: Inside the Gates of Power at Donald Trump's Presidential Palace'.
"Memang baik-baik saja sebentar, tetapi dapatkah Anda membayangkan Donald Trump hanya duduk-duduk di sana selama enam bulan dalam setahun? Ini akan mulai terasa terkekang dengan sangat cepat," tambahnya.
Seorang sumber yang mengetahui persiapan rumah Trump itu pada Januari mengatakan saat ini ada kehadiran Dinas Rahasia di Mar-a-Lago.
Pada Sabtu lalu di rapat umum Georgia, Trump mengatakan kepada orang banyak bahwa dia akan menantikan kehidupan pasca-Gedung Putih di Mar-a-Lago.
"Aku akan pergi ke Florida, aku akan santai saja," katanya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)