News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Amerika Serikat

Pejabat AS Sebut 70 Dakwaan atas Kerusuhan di Capitol Hanya Permulaan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa Pro-Trump Menyerbu Capitol AS pada Rabu (6/1/2021). Asisten Direktur FBI di Kantor Lapangan Washington Steven D'Antuono mengatakan kepada wartawan dalam jumpa pers Selasa sore (12/1/2021) bahwa lebih dari 70 dakwaan mulai dari pelanggaran ringan hingga kejahatan senjata juga telah diajukan hingga saat ini.

TRIBUNNEWS.COM - Asisten Direktur FBI di Kantor Lapangan Washington Steven D'Antuono mengatakan kepada wartawan dalam jumpa pers Selasa sore (12/1/2021) bahwa lebih dari 70 dakwaan mulai dari pelanggaran ringan hingga kejahatan senjata juga telah diajukan hingga saat ini.

“Kami telah menerima lebih dari 100.000 buah (aduan) media digital. Kami sedang mencari setiap orang untuk investigasi dan intelijen," kata D'Antuono.

Pejabat penegak hukum Amerika Serikat (AS) pada Selasa (12/1/2021) mengatakan, lebih dari 170 file kasus investigasi telah dibuka, terakit kerusuhan Capitol Hill pada Rabu (6/1/2021), yang menewaskan lima orang.

Massa pro-Trump menerobos gedung Capitol ketika sesi gabungan Kongres bertemu untuk mengesahkan kemenangan pemilihan Presiden terpilih Joe Biden.

Baca juga: Pasca Rusuh Capitol, Donald Trump Sebut Upaya Pemakzulan Dirinya Berbahaya Bagi AS

Baca juga: DPR AS Berencana Berikan Vote untuk Pemakzulan Donald Trump, Sepekan Pasca Rusuh di Capitol

Foto Presiden Amerika Serikat, Donald Trump berbicara kepada massa pendukungnya di Ellipse pada Rabu (6/1/2021). Terbaru, Asisten Direktur FBI di Kantor Lapangan Washington Steven D'Antuono mengatakan kepada wartawan dalam jumpa pers Selasa sore (12/1/2021) bahwa lebih dari 70 dakwaan mulai dari pelanggaran ringan hingga kejahatan senjata juga telah diajukan hingga saat ini. (AFP/Brendan Smialowski)

Mengutip Al Jazeera, Trump telah menghadapi seruan luas untuk mengundurkan diri karena menghasut para pendukungnya dalam pidatonya sebelum Capitol dilanggar.

Tetapi pada Selasa (12/1/2021) dia tetap menentang dan mengabaikan tanggung jawab atas apa yang terjadi.

Trump juga menolak dorongan dari Partai Demokrat untuk memakzulkannya.

Dia mengatakan ada "kemarahan yang luar biasa" tentang upaya pemakzulan Kongres, yang bisa terjadi secepatnya.

Trump menyebutnya sebagai "kelanjutan dari perburuan penyihir terbesar dalam sejarah politik".

Sejak kerusuhan di Capitol AS, raksasa media sosial Twitter dan Facebook secara permanen menangguhkan akun Trump di platform mereka untuk menghentikan hasutan lebih lanjut.

Baca juga: 2 Petugas Polisi Capitol AS Diskors, 10-15 Polisi Lain Diselidiki Terkait Peran dalam Kerusuhan

Massa Pro-Trump Menyerbu Capitol AS pada Rabu (6/1/2021). Asisten Direktur FBI di Kantor Lapangan Washington Steven D'Antuono mengatakan kepada wartawan dalam jumpa pers Selasa sore (12/1/2021) bahwa lebih dari 70 dakwaan mulai dari pelanggaran ringan hingga kejahatan senjata juga telah diajukan hingga saat ini. (AFP/Joseph Prezioso)

Investigasi Nasional

Penjabat Pengacara AS untuk Distrik Columbia Michael Sherwin, yang bekerja dengan FBI untuk menangkap dan menuntut tersangka perusuh, mengatakan pada konferensi pers bahwa 70 dakwaan yang dijatuhkan sejauh ini hanyalah "permulaan".

"Jumlah itu akan bertambah menjadi ratusan," kata Sherwin.

Dia menambahkan bahwa satuan tugas sedang menyelidiki kemungkinan tuduhan konspirasi dan hasutan, di atas yang sudah diajukan.

“Mengingat besarnya pelaku yang kami lihat… kisaran tindakan kriminal tidak tertandingi,” katanya.

Koresponden dari Al Jazeera, Mike Hanna melaporkan dari Washington, DC, mengatakan FBI menggambarkan penyelidikannya sebagai skala yang "benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya".

Lebih lanjut, D'Antuono mengatakan FBI akan terus bekerja sama dengan penegak hukum setempat dan agen lapangan biro di seluruh AS untuk menangkap tersangka.

"Bahkan jika Anda telah meninggalkan DC, agen dari kantor lapangan setempat akan mengetuk pintu Anda," katanya.

Baca juga: Terkait Upaya Pemakzulan Tahap Dua, Donald Trump Tanggapi Begini

Baca juga: DPR Menekan Mike Pence untuk Mencopot Donald Trump, Pemakzulan Dilakukan Jika Wapres Tak Bertindak

Massa Pro-Trump Menyerbu Capitol AS pada Rabu (6/1/2021). Asisten Direktur FBI di Kantor Lapangan Washington Steven D'Antuono mengatakan kepada wartawan dalam jumpa pers Selasa sore (12/1/2021) bahwa lebih dari 70 dakwaan mulai dari pelanggaran ringan hingga kejahatan senjata juga telah diajukan hingga saat ini. (AFP/Samuel Corum)

Serangan Langsung

Sementara itu, Reuters melaporkan, Kepala Staf Gabungan militer AS dalam pesan bersama pada Selasa mengatakan bahwa kerusuhan "adalah serangan langsung" terhadap Kongres AS, gedung Capitol dan proses Konstitusi negara.

Dalam memo internal kepada pasukan, tujuh jenderal dan satu laksamana mengatakan militer AS tetap berkomitmen untuk melindungi dan mempertahankan Konstitusi dan bahwa Biden akan dilantik pada 20 Januari.

“Hak kebebasan berbicara dan berkumpul tidak memberi siapa pun hak untuk melakukan kekerasan, hasutan dan pemberontakan,” terang memo itu.

“Setiap tindakan yang mengganggu proses Konstitusi tidak hanya bertentangan dengan tradisi, nilai, dan sumpah kita; itu melawan hukum," tambah memo itu.

Dugaan partisipasi pejabat militer dan penegak hukum yang sedang tidak bertugas telah menarik perhatian dan kritik sejak terjadinya kekerasan.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini