TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Donald Trump masih berstatus sebagai Presiden AS hingga Rabu, 20 Januari 2021 pukul 11.59.59 waktu Washington.
Sementara, pagi pukul 08.00, Trump dan istri meninggalkan Gedung Putih ke Pangkalan Bersama Andrews, selanjutnya terbang ke Palm Beach, Miami, Florida.
Di lokasi lain, Joe Biden dan Kamala Harris bersiap mengikuti seremoni pelantikan dan tradisi parade Presiden dan Wapres AS.
Trump tidak menyambut dan tidak akan menghadiri pelantikan Biden-Harris di Gedung Capitol. Ia memilih jalannya sendiri pulang ke resort mewahnya Mar a-Lago.
Lantas bagaimana nasib koper dan biscuit tombol nuklir, yang dikenal sebagai Nuclear Football dan Biscuits yang menempel 24 jam di dekat Trump?
Koper itu sangat terkenal. Bisa dilihat dalam semua penampakan dan perjalanan Presiden AS ke mana dan di manapun ia berada.
Koper atau tas berbungkus kulit berbobot sekira 20 kilogram itu selalu ditenteng perwira khusus pilihan dari semua matra, selama 24 jam, ke manapun Presiden AS bergerak.
Pribadi perwira pilihan ini diteliti ketat, diperiksa rekam jejak dirinya, keluarganya, lingkungannya. Pokoknya benar-benar istimewa.
Naik helikopter Marine One, Air Force One, mengiringi mobil kepresidenan The Beast, menempel ke manapun Presiden AS jalan-jalan, termasuk pelesiran sekalipun.
Saat bertugas, perwira pembawa koper Footbal mengenakan seragam matranya, tapi tanpa identitas nama. Ia tidak boleh banyak tingkah, mengumbar senyum, dan wajib serius di kesempatan apapun.
Koper Nuklir Ibarat Mahkota Raja di Abad Pertengahan
Michael Dobbs, mantan wartawan Washington Post menulis di Smithsonian Magazine, kisah koper nuklir itu tak bisa dipisahkan dari sejarah Presiden John F Kennedy.
Koper khusus itu dalam konteks sejarah kuno, ibarat mahkota dan tongkat kerajaan, simbol otoritas tertinggi.
Ia harus melekat ke panglima tertinggi ke mana pun dia pergi. Di film dan novel mata-mata, koper yang tampak tak berbahaya, kerap disebut mesin kiamat yang dapat menghancurkan dunia.