Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Hari pertama masa jabatannya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menandatangani beberapa perintah eksekutif dan menyusun rencana pemerintahannya untuk menangani pandemi virus corona (Covid-19).
Termasuk upaya untuk melakukan vaksinasi terhadap 100 juta warga Amerika dalam 100 hari masa pemerintahannya.
Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (22/1/2021), dalam konferensi pers di Gedung Putih pada hari Kamis kemarin, Biden mengatakan secara jujur bahwa pemerintahannya harus bekerja keras dan membutuhkan waktu untuk mengatasi 'kekacauan' yang disebabkan pandemi ini.
"Hal-hal ini akan terus menjadi lebih buruk, sebelum menjadi lebih baik. Kami tidak terlibat dalam kekacauan ini dalam semalam, dan akan membutuhkan waktu berbulan-bulan bagi kami untuk membalikkan keadaan," kata Biden.
Baca juga: Foto Pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat, Disumpah dengan Alkitab Umur 127 Tahun
Ia mencatat bahwa jumlah kasus dan kematian di AS akan terus mengalami peningkatan hingga upaya baru yang dilakukan pemerintahannya mulai menunjukkan efek.
Baca juga: 8 Momen Penting dari Pelantikan Presiden Joe Biden: Pembacaan Sumpah hingga Penampilan Para Bintang
Biden memperkirakan, jumlah kematian akibat Covid-19 di AS akan melewati angka 500.000 orang pada bulan depan.
Baca juga: Inggris Manfaatkan Aula Masjid untuk Pusat Kegiatan Vaksinasi Covid-19
Sebelumnya pada hari Kamis kemarin, Direktur baru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Dr Rochelle Walensky menegaskan klaim pemerintahan Presiden AS sebelumnya Donald Trump yang menyebut bahwa vaksin Covid-19 akan ada pada setiap apotek pada akhir Februari 2021 merupakan pernyataan yang salah.