TRIBUNSOLO.COM - Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi ditangkap dalam sebuah penggerebekan, Senin (1/2/2021).
Penangkapan tersebut juga dilakukan kepada sejumlah tokoh senior Partai National League for Democracy (NLD).
Diketahui konflik politik memanas di negara berjuluk Tanah Emas tersebut.
Terjadi peningkatan ketegangan antara pemerintahan sipil dengan militer dalam beberapa hari terakhir.
Pihak militer pun mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun untuk menjaga stabilitas negara.
Dikutip dari Kompas.com, pangkal masalah ketegangan di Myanmar bermula dari Pemilu November 2020, pemilu demokratis kedua sejak negara itu keluar dari pemerintahan militer pada 2011.
Pihak militer menuduh adanya kecurangan dalam proses pemungutan suara, sehingga perolehan suara partai NLD jauh lebih besar dari yang diperkirakan banyak orang.
Hingga akhirnya kudeta yang dilakukan secara tiba-tiba ini pun mengejutkan beberapa pengamat, dan menunjukkan bahwa militer telah memegang kekuasaan secara signifikan.
Kini pihak militer menunjuk seorang jenderal militer, Min Aung Hlaing, untuk mengambil alih kekuasaan atau sebagai pelaksana tugas Presiden Myanmar.
Lantas siapakah sosok Min Aung Hlaing?
Pria kelahiran 3 Juli 1956 tersebut merupakan seorang Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar.
Baca juga: Politik Myanmar Memanas, Kementerian Luar Negeri RI Imbau bagi WNI
Baca juga: Rekam Jejak Aung San Suu Kyi, Tokoh Nasional Myanmar yang Ditangkap Militer
Dia diangkat menjadi panglima tertinggi pada 30 Maret 2011.
Dikutip dari The Guardian, Min Aung Hlaing pria berusia 64 tahun tersebut, sempat belajar hukum di Universitas Yangon pada 1972-1974.
"Dia orang yang tidak banyak bicara dan biasanya tidak menonjolkan diri," kata seorang teman.