Ia membayar dua remaja dari sekolah tempat Paty mengajar, untuk memberitahu ciri-ciri Paty.
Malam itu, Anzorov memenggal Paty saat guru tersebut akan pulang ke rumah.
Anzorov pun ditembak mati oleh polisi, tak lama setelah melakukan aksinya.
Baca juga: Eksekutif Muslim Belgia Mengutuk Keras Pembunuhan Samuel Paty, Guru di Prancis yang Tewas Dipenggal
Fakta Sebenarnya
Setelah rangkaian peristiwa tragis dan amarah dunia bergejolak, siswi yang menuduh Paty mengaku bahwa dirinya berbohong.
Surat kabar Le Parisien mengungkapkan, gadis itu mengaku salah menuduh Paty.
Bahkan, berdasarkan hasil penyelidikan, ia bahkan tidak berada di kelas, di mana Paty disebut menunjukkan karikatur kontroversial itu kepada murid-murid.
Dia mengaku, alasan dirinya berbohong adalah agar tidak ketahuan ayahnya atas perilakunya.
Pasalnya, ia sering membolos dari kelas, yang membuatnya diskors.
"Dia tidak akan berani mengakui kepada ayahnya alasan sebenarnya dia dikeluarkan, karena itu berkaitan dengan perilakunya yang buruk," lapor Le Parisien.
Baca juga: Presiden Turki: Saya Berharap Prancis Segera Singkirkan Emmanuel Macron Secepat Mungkin
Awalnya, gadis itu tetap berpegang teguh pada ceritanya.
Hingga akhirnya, polisi memberi tahu bahwa beberapa teman sekelasnya mengkonfirmasi bahwa gadis tersebut tidak hadir saat kelas Paty.
Teman-temannya juga mengatakan, Paty tidak memerintahkan siswa-siswi Muslim untuk meninggalkan kelas seperti yang dia klaim.
Para penyelidik juga melaporkan, dia juga memiliki masalah kepercayaan diri.